Kejaksaan Agung yang berhasil membongkar kasus oplosan Pertalite menjadi Pertamax patut mendapat apresiasi. Dukungan dari rakyat Indonesia terhadap langkah yang diambil oleh Kejaksaan Agung ini sangat kuat, bahkan siap untuk membela apabila ada intimidasi terhadap jajaran Kejaksaan Agung yang terlibat dalam kasus tersebut. Santoso, Ketua Dewan Pembina Relawan Prabowo Gibran Tetap Optimis & Gerakan Pro Gibran serta anggota DPR RI periode 2019-2024 dari Fraksi Partai Demokrat, menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran mendukung penuh pemberantasan korupsi ini.
Pencabutan kasus oplosan BBM ini sesuai dengan visi misi Prabowo-Gibran dalam pilpres 2024, yang salah satunya adalah pemberantasan korupsi. Berada di barisan depan untuk membela Kejaksaan Agung dari serangan pihak-pihak yang ingin mengkriminalisasi jajaran anggotanya adalah komitmen yang akan dipegang kuat oleh Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran.
Kasus oplosan BBM ini merugikan banyak pihak, terutama pengguna BBM jenis Pertamax di Indonesia. Rakyat yang telah ditipu selama beberapa tahun tentu merasa kecewa. Dukungan masyarakat untuk memberikan hukuman yang setimpal bagi para pelaku korupsi sangat besar. Meskipun hukuman mati tidak menjadi pilihan, namun masyarakat berharap agar para pelaku mendapatkan sanksi yang berat agar menjadi efek jera bagi para calon pelaku korupsi di masa depan.
Pemberantasan korupsi yang semakin masif menuntut evaluasi Undang-Undang Pemberantasan Korupsi, sehingga hukuman yang diberikan menjadi lebih efektif dalam memberikan efek jera. Revisi UU Tipikor dengan hukuman seumur hidup bagi pelaku korupsi menjadi salah satu langkah yang diharapkan dapat meminimalisir tindakan korupsi di Indonesia.
Keberhasilan Kejaksaan Agung dalam membongkar kasus BBM oplosan ini di awal pemerintahan Prabowo-Gibran menjadi bukti komitmen mereka dalam memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi. Semua aparat penegak hukum, dari Polri, Kejaksaan, Hakim, hingga KPK, diharapkan dapat bersinergi dengan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran dalam membasmi korupsi dan kejahatan lainnya. Rakyat Indonesia berharap agar penegakan hukum dilakukan berdasarkan keadilan, bukan berdasarkan pesanan, untuk membangun negara yang lebih bersih dan adil.
