Anggota DPR-RI dari Dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo) yaitu Bambang Haryo Soekartono, memberikan apresiasi terhadap kenaikan upah minimum nasional sebesar 6,5 persen untuk tahun 2025. Kenaikan ini lebih tinggi dari usulan Menteri Ketenagakerjaan yang sebesar 6 persen. Menurut Bambang, kenaikan ini sangat dibutuhkan oleh buruh di seluruh Indonesia mengingat tingginya laju inflasi saat ini.
Beliau menyatakan bahwa kenaikan ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah terhadap masyarakat. Namun, Bambang juga menekankan pentingnya memberikan kemudahan kepada pelaku industri seiring dengan kenaikan UMP 6,5 persen tersebut. Dia berharap pemerintah dapat memberikan insentif, menyederhanakan birokrasi, menurunkan biaya listrik, mempercepat distribusi gas, serta mengurangi biaya produksi untuk mendukung industri dan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu, terkait dengan tuntutan buruh di wilayah Jawa Timur yang meminta kenaikan hingga 8-10 persen, Bambang mengingatkan perlunya mempertimbangkan UMK di daerah lain. Beliau menyarankan agar UMK diseragamkan terlebih dahulu di berbagai daerah sebelum menentukan kenaikan yang lebih besar, mengingat masih terdapat ketimpangan antara UMK di berbagai wilayah di Jawa Timur.
Menurut Bambang, hal yang perlu diperjuangkan oleh buruh bukan hanya sekadar kenaikan gaji, tetapi juga penurunan tarif listrik, air, dan harga gas agar lebih terjangkau bagi masyarakat. Upaya tersebut diharapkan dapat menekan biaya pengeluaran masyarakat dan mencegah potensi pengalihan pabrik ke luar negeri. Menjaga stabilitas industri lokal menjadi penting, terutama dalam menghadapi potensi dampak negatif jika perusahaan-perusahaan besar beralih ke negara lain.