Sebuah pernyataan dari Fodor’s Travel yang menyatakan bahwa Bali tidak layak untuk dikunjungi pada tahun depan telah menimbulkan kontroversi. Hal ini dianggap terlalu berlebihan dan berpotensi merugikan pariwisata di Bali. Sebagai salah satu tujuan wisata unggulan Indonesia, kritik tersebut tentu saja menimbulkan kekhawatiran. Sebelumnya, Fodor’s Travel merilis daftar destinasi yang sebaiknya dihindari pada tahun 2025, di mana Bali menduduki peringkat teratas dalam daftar tersebut.
Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono menanggapi pernyataan Fodor’s Travel dengan menyatakan bahwa penilaian tersebut seharusnya tidak dilakukan tanpa kajian mendalam. Menurutnya, jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Bali tidak sebanding dengan luasnya pulau tersebut. Ia menyoroti juga masalah infrastruktur transportasi yang seharusnya diperbaiki di Bali untuk mengurangi kepadatan.
Bambang Haryo juga menegaskan bahwa permasalahan sampah di pantai-pantai Bali tidak semuanya serius seperti yang disebutkan oleh Fodor’s Travel. Ia meminta Kementerian Pariwisata segera membantah pernyataan tersebut dan menunjukkan indikator lain yang lebih penting dalam menarik wisatawan ke Bali. Dengan minat wisatawan terhadap Bali yang masih tinggi, kritik dari Fodor’s Travel dianggap sebagai tindakan yang tidak mendukung upaya pemulihan dan peningkatan pariwisata Indonesia.