Bumi Paseban Jadi Simbol Nasionalisme Hijau

by -34 Views

Aksi penanaman pohon, Andy Utama, Bumi Paseban, Hari Lahir Pancasila 2025, Hari Lingkungan Hidup, Mega Mendung,

Dalam peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 dan Hari Lingkungan Hidup, Yayasan Paseban mengadakan aksi penanaman pohon di Bumi Paseban, Desa Paseban, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Kegiatan ini sebagai simbol dari pengamalan nilai luhur Pancasila dan peduli terhadap lingkungan.

Menanam Pohon sebagai Implementasi Nilai Pancasila

Aksi ini bukan hanya seremonial semata, tetapi juga bentuk nyata dari cinta tanah air dan kepedulian ekologis. Penanaman pohon di Bumi Paseban adalah simbol penting bagaimana nilai-nilai Pancasila bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menjaga kelestarian alam.

Salah satu momen penting dalam aksi ini adalah penanaman Taru Jampinang – pohon endemik khas Indonesia yang disebut sebagai Pohon Pancasila. Karakteristik pohon ini mencerminkan sila-sila Pancasila: akar yang kuat, batang yang kokoh, daun yang rindang, serta buah yang bermanfaat bagi kehidupan.

Andy Utama: Menanam Harapan, Merawat Alam

Andy Utama, Pembina Yayasan Paseban, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam sebagai bagian dari pengamalan Pancasila. Dalam sambutannya, ia menyatakan:

“Menanam pohon adalah menanam harapan. Menanam Taru Jampinang berarti menanam nilai-nilai Pancasila. Alam harus dihormati sepenuh hati. Jika tidak, semesta bisa membuat perhitungan. Perlu peraturan desa yang melarang perburuan agar burung dan makhluk lain dapat kembali menjaga ekosistem dan mendukung pertanian masyarakat.”

Pernyataan tersebut menyoroti pentingnya pendekatan ekologis dalam pembangunan desa dan pelestarian alam, sesuai dengan semangat gotong royong dan keadilan sosial dalam Pancasila.

Mega Mendung: Kawasan Rawan yang Perlu Diawasi

Wiratno, Penasihat Yayasan Paseban, juga menekankan pentingnya wilayah Mega Mendung sebagai penyangga utama Cagar Biosfer Cibodas dan koridor ekologis di lanskap Gunung Gede Pangrango. Ia menekankan bahwa kerusakan kecil pun di wilayah ini bisa berdampak besar pada sistem ekologis:

“Topografi ekstrem di kawasan ini membuatnya sangat rentan. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan ekologis di sini bukan hanya tugas lokal, tetapi nasional. Ini adalah bagian dari wujud cinta tanah air dan penerapan nilai luhur Pancasila.”

Membawa Generasi Muda dan Masyarakat Adat

Aksi penanaman pohon ini melibatkan generasi muda, masyarakat lokal, serta tokoh adat, termasuk perwakilan dari masyarakat Baduy. Mereka memberikan contoh bagaimana hidup sederhana, menghormati alam, dan menghargai kebersamaan telah menjadi praktek turun-temurun—sesuai dengan semangat Pancasila.

Jenis pohon yang ditanam selain Taru Jampinang seperti Rasamala, Mahoni, Damar, dan Bambu lokal. Kegiatan edukatif seperti diskusi lingkungan dilakukan untuk menanamkan kesadaran ekologis sejak dini.

Kesimpulan: Menjaga Alam adalah Bentuk Cinta pada Indonesia

Aksi penanaman pohon di Bumi Paseban menjadi peringatan yang berarti untuk Hari Lahir Pancasila 2025 dan Hari Lingkungan Hidup. Diprakarsai oleh Andy Utama dan Yayasan Paseban, kegiatan ini adalah simbol pengamalan Pancasila dalam bentuk nyata: merawat alam, menjaga bumi, dan memperkuat semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

Melalui aksi ini, di kawasan strategis seperti Mega Mendung, Yayasan Paseban mengajak seluruh elemen bangsa untuk memaknai Pancasila bukan hanya sebagai dasar negara, tetapi juga sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan sesama dan lingkungan.

Sumber: Aksi Penanaman Pohon Pancasila Di Bumi Paseban Bersama Andy Utama: Peringati Hari Lahir Pancasila 2025 Dan Hari Lingkungan Hidup Di Mega Mendung
Sumber: Menanam Pohon Pancasila Di Bumi Paseban Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila: Merawat Alam Pengamalkan Nilai Luhur Pancasila