Anggaran Pertanian Kurang, Pangan Sektor Vital

by -22 Views

Membangun kemandirian pangan bukanlah sesuatu yang bisa hanya jadi slogan belaka, tapi memerlukan kebijakan dan alokasi anggaran yang memadai. Hal ini bertujuan agar Indonesia dapat menjadi negara yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dunia. Anggota DPR-RI terpilih untuk periode 2024-2029, Bambang Haryo Soekartono (BHS), menyampaikan keprihatinannya terkait pengurangan anggaran Kementerian Pertanian yang disetujui oleh Kementerian Keuangan untuk tahun anggaran 2025 menjadi Rp8 triliun, lebih rendah dari anggaran tahun 2018 yang mencapai Rp24 triliun. Padahal, Menteri Pertanian mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp51.7 triliun kepada Komisi IV DPR-RI. Menurut BHS, pangan memiliki peran penting sebagai penggerak utama ekonomi di Indonesia. Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia, yang menyumbang sekitar 60% dari total perputaran ekonomi, sangat bergantung pada beras sebagai makanan pokok.

BHS menegaskan bahwa sektor pangan merupakan sektor yang vital bagi sebuah negara dan merupakan pondasi dalam menjaga kehidupan manusia serta pertumbuhan dan perkembangan generasi muda. Dalam menghadapi bonus demografi pada tahun 2035, dibutuhkan persediaan pangan yang bergizi untuk mendukung pertumbuhan generasi mendatang. Berubahnya beras menjadi nasi juga akan meningkatkan nilai ekonomi secara signifikan dan mendorong pertumbuhan sektor lainnya seperti lauk pauk dan minuman. Selain itu, pangan juga merupakan landasan dari bisnis UMKM yang selama ini menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Indonesia memiliki potensi besar sebagai negara produsen pangan berkat letak geografis, curah hujan, sumber air, dan sejumlah gunung berapi yang menciptakan tanah subur untuk pertanian. Oleh karena itu, peran pangan dalam membangun kekayaan nasional tidak bisa dianggap remeh. BHS juga menekankan pentingnya ketergantungan pangan, sebagai pondasi pertahanan negara. Dukungan yang lebih besar dari pemerintah, terutama dalam hal anggaran untuk pupuk subsidi, bibit unggul, obat hama, dan irigasi pertanian, diperlukan untuk memaksimalkan potensi lahan pertanian di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional dan bahkan dapat berkontribusi sebagai lumbung pangan dunia, memastikan kemandirian pangan negara.