Gerakan teroris Yahudi menjadi perhatian Badan intelijen dalam negeri Israel, Shin Bet, yang baru-baru ini memberi peringatan kepada pemerintahan Netanyahu. Menurut Shin Bet, aktivitas teroris Yahudi telah berkembang menjadi ‘aktivitas bergerak luas dan terbuka’, yang mengancam keberadaan jangka panjang Israel di Timur Tengah.
Kepala Shin Bet, Ronen Bar, memberikan gambaran suram atas aktivitas kekerasan kelompok militan Yahudi di wilayah pendudukan. Terutama terkait dengan gerakan rasis Kahanis Israel yang bertujuan mengusir warga Palestina dari tanah air mereka.
Peringatan tersebut muncul di tengah perang brutal Israel yang telah menewaskan ribuan orang di Gaza. Pemerintah Netanyahu dianggap terlalu sayap kanan dan ekstremis, dengan partai Otzma Yehudit yang pro-Kahanis sebagai anggota koalisinya.
Beberapa hari setelah peringatan Shin Bet, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir muncul di kompleks Masjid Al-Aqsa, situs suci bagi umat Islam. Serangan pemukim ilegal di wilayah pendudukan pun meningkat setelah kunjungan Ben-Gvir, dimana polisi Israel hanya diam menyaksikan kekejaman terhadap warga Palestina.
Shin Bet mengaitkan aktivitas teroris Yahudi dengan ideologi Rabbi Kahane yang ingin menciptakan pemberontakan di Palestina. Hal ini semakin memperburuk situasi di Tepi Barat dan menambah ketegangan antara warga Yahudi dan Palestina.
Sumber: Republika