PBB Mendesak Israel Menghapus Larangan Pengiriman Bantuan UNRWA ke Gaza Utara

by -90 Views

JENEWA — Jurubicara Kantor Kemanusiaan PBB (OCHA) Jens Laerke mendesak Israel untuk mencabut keputusan yang melarang Badan Bantuan Pengungsi PBB untuk Palestina (UNRWA) mengirimkan makanan ke Gaza utara. Ia mengatakan bahwa masyarakat Palestina di sana menghadapi “kematian yang kejam karena kelaparan.”

“Keputusan tersebut harus dicabut, Anda tidak bisa mengklaim mematuhi ketentuan hukum internasional ketika Anda memblokir konvoi makanan UNRWA,” kata Laerke dalam konferensi pers di Jenewa, Selasa (26/3/2024).

Pada Senin (25/3/2024), Israel mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan kerja sama dengan UNRWA di Gaza. Tel Aviv menuduh bahwa badan bantuan itu memperpanjang konflik.

UNRWA menyatakan bahwa Israel telah memberi tahu mereka bahwa mereka tidak akan mengizinkan konvoi bantuan makanan ke Gaza utara lagi. UNRWA menambahkan bahwa sejak 21 Maret, Israel telah menolak permintaan untuk mengirim bantuan ke wilayah tersebut.

Badan bantuan UNRWA, yang memberikan bantuan dan layanan kepada pengungsi Palestina di Gaza dan wilayah sekitarnya, telah mengalami krisis sejak Israel menuduh 12 dari 13.000 karyawan di Gaza terlibat dalam serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober. UNRWA telah memberhentikan sejumlah karyawannya dan tuduhan tersebut masih dalam penyelidikan.

Pada bulan ini, laporan yang didukung PBB mengungkapkan bahwa kelaparan akan terjadi di Gaza utara pada bulan Mei. Jurubicara Dana Anak-anak PBB (UNICEF) James Elder mengungkapkan bahwa anak-anak di Gaza utara sangat kurus dan terbaring di rumah sakit. Inkubator di rumah sakit dipenuhi dengan bayi yang lahir dari ibu yang mengalami kekurangan gizi.

“Bantuan yang bisa menyelamatkan nyawa terhambat. Saya melihat banyak nyawa yang melayang, melihat anak-anak yang kondisi malnutrisinya sangat parah, mereka sangat kurus,” ujarnya.

Meskipun badan-badan bantuan lain juga mengirimkan paket makanan ke Gaza utara, UNRWA masih diakui sebagai penyedia terbesar di wilayah itu.

Israel, yang bertekad untuk menghancurkan Hamas dan khawatir bahwa kelompok militan Palestina tersebut akan mengalihkan bantuan, membantah tuduhan oleh Mesir dan badan-badan bantuan PBB bahwa mereka telah menunda pengiriman bantuan kemanusiaan. Mereka juga menegaskan bahwa PBB telah gagal mendistribusikan bantuan di dalam Gaza. (Lintar Satria/Reuters)
Sumber: Republika