Balapan Grand Prix Jepang tidak dikategorikan sebagai momen klasik dalam sejarah Formula 1 karena degradasi ban yang rendah menyebabkan sebagian besar peserta keluar dari lintasan sejak awal balapan. Selain itu, kesulitan dalam menyalip pesaing juga turut menjadi sorotan utama. Suzuka selalu menjadi lintasan yang sulit untuk melakukan overtaking, terutama dengan karakteristik Tikungan 1 yang membuat sistem DRS menjadi tidak efektif. Penurunan ketergantungan aerodinamika ‘overbody’ di mobil F1 generasi terbaru seharusnya mempermudah peluang untuk menyalip, namun masih sulit bagi mobil yang berada di belakang untuk melewati mobil di depan karena adanya turbulensi udara.
Faktor lain yang berperan adalah masalah udara kotor yang semakin meningkat. Mobil-mobil F1 saat ini dirancang untuk mengurangi downforce saat melewati turbulensi, namun penelitian F1 menunjukkan bahwa penurunan downforce bisa mencapai 47 persen pada jarak 10 meter di belakang mobil di depan. Meskipun peraturan yang berlaku saat ini telah mengurangi efek tersebut, mobil yang mengejar masih mengalami kesulitan dalam menyalip karena adanya turbulensi yang sulit untuk dimodelkan.
Kian matangnya peraturan F1 telah menyebabkan tim-tim untuk menemukan celah dalam peraturan yang ada untuk meningkatkan performa mobil mereka. Meskipun aturan ketat mengenai elemen-elemen aerodinamika, tim berhasil menemukan cara untuk meningkatkan kinerja mobil mereka. Namun, inovasi yang dilakukan juga meningkatkan tingkat turbulensi udara, sehingga semakin sulit bagi mobil lain untuk mengikuti mobil yang berada di depan. Diperkirakan bahwa peraturan baru yang akan diperkenalkan pada tahun 2026 dapat membantu mengatasi masalah ini dengan mengatur ulang desain mobil agar lebih mudah untuk saling menyalip.
Meskipun demikian, beberapa sirkuit tertentu masih akan menyulitkan proses menyalip, bahkan dengan jarak lintasan yang dekat yang didefinisikan untuk tahun 2025. Hal ini menunjukkan bahwa masalah udara kotor akan tetap menjadi tantangan dalam beberapa balapan mendatang. Langkah-langkah seperti penerapan aerodinamika aktif atau override power unit dapat membantu mengatasi masalah ini, namun perkembangan teknologi dalam dunia F1 akan terus berlanjut. Kesulitan dalam menyalip kemungkinan tetap akan menjadi topik yang hangat dalam pembahasan Formula 1 di masa mendatang.




