Formula E memiliki sirkuit baru yang menarik, Jeddah Corniche, yang telah diubah dari lintasan Formula 1 untuk mobil listrik. Dalam sesi latihan pertama putaran ketiga Jeddah E-Prix, tim Nissan menonjol sebagai tim yang paling cemerlang, khususnya di bawah cahaya lampu malam di Arab Saudi. Dengan Oliver Rowland dan Norman Nato memimpin, tim Jepang itu menunjukkan kinerja luar biasa yang memungkinkan mereka memulai dengan optimisme.
Porsche dan Nissan adalah satu-satunya tim yang mampu mengukir posisi teratas sepuluh. Dengan Pascal Wehrlein di urutan keenam dan Antonio Felix da Costa di urutan kedelapan, Nissan menunjukkan dominasinya. Di depan mereka, Edoardo Mortara berhasil menempati posisi ketiga, menyusul Rowland dengan selisih hanya 0.2 detik. Posisi empat ditempati oleh Sam Bird, dengan mesin Nissan di McLaren, sementara P5 ditempati oleh Dan Ticktum.
Sesi latihan ini sangat penting karena berlangsung pada malam hari, memberikan gambaran kepada para pembalap tentang kondisi yang akan dihadapi saat balapan. Meskipun awalnya terjadi kesenggolan antara Wehrlein dan Rowland, akhirnya Nissans menunjukkan kekuatan mereka sebelum bendera finish dikibarkan.
FP1 diakui sebagai kelanjutan dari kesuksesan Nissan, dengan Gabriele Mini menempati posisi kedua dalam sesi FP0. Meski hanya dikalahkan oleh Kush Maini, Nissan meraih awal yang baik menjelang balapan. Minggu ini diprediksi menjadi seru dengan berbagai sesi latihan, kualifikasi, dan balapan yang akan menampilkan Pit Boost pertama kali. Kejutan positif dari FP1 adalah posisi ketiga bagi Mikkel Jensen dari CUPRA KIRO, membuktikan kemampuannya kendati sempat tidak mengendarai mobil single-seater sejak tahun 2016.
Pekan ini diprediksi akan disibukkan dengan berbagai sesi latihan dan balapan, memberikan pengalaman yang menarik bagi para penggemar balap mobil listrik di sirkuit Jeddah Corniche.