Kebakaran besar yang terjadi di Los Angeles, California, Amerika Serikat telah menimbulkan berbagai teori konspirasi. Menurut laporan CBS News, kebakaran tersebut telah menewaskan 24 orang dan menghancurkan 12.000 bangunan serta meluas ke area seluas lebih dari 60 mil persegi. Banyak orang mulai mengaitkan bencana ini dengan berbagai konspirasi, seperti Agenda LA Smart City yang diduga menjadi penyebab utama kebakaran tersebut.
Agenda LA Smart City merupakan konspirasi yang mengklaim bahwa kebakaran di LA merupakan bagian dari rencana untuk membangun kota baru dengan lebih mudah dengan menghancurkan bangunan lama. Namun, klaim ini dibantah oleh lembaga non-profit yang mencari fakta, Politifact, yang menyatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.
Selain itu, teori konspirasi lain juga mencakup Directed Energy Weapon (DEW) yang diduga digunakan untuk mengganggu masyarakat dan mengikis identitas nasional. Meskipun beberapa video menunjukkan objek tak dikenal terbang di langit selama kebakaran, para ahli menyatakan bahwa kebakaran tersebut bukanlah hasil dari senjata DEW.
Ada juga teori yang mengaitkan kebakaran dengan tokoh politik seperti Gubernur California Gavin Newsom dan Presiden AS Joe Biden, dengan klaim bahwa kebakaran ini merupakan bagian dari agenda pembangunan rel kereta api cepat yang didanai oleh China. Namun, sheriff LA membantah klaim bahwa beberapa hidran di wilayah tersebut sengaja dinonaktifkan untuk mencegah upaya pemadaman kebakaran.
Selain itu, ada teori konspirasi yang menyebutkan kebakaran di AS sebagai karma atas dukungan negara tersebut terhadap Israel dalam serangan terhadap Gaza. Jumlah korban di Palestina mencapai ribuan jiwa, dan klaim ini juga dipertanyakan. Dengan adanya berbagai teori konspirasi yang berkembang, penelitian dan fakta yang akurat diperlukan untuk memahami penyebab sebenarnya dari kebakaran di Los Angeles.