ICC Meminta Mongolia untuk Menahan Vladimir Putin di Penjara

by -278 Views

BANDA ACEH – Fadi el-Abdallah, seorang juru bicara Mahkamah Internasional (ICC), menyarankan Mongolia untuk menahan Presiden Rusia, Vladimir Putin, karena Mongolia adalah anggota ICC. Putin dijadwalkan untuk melakukan kunjungan kerja ke Mongolia pada Senin, 2 September 2024, untuk memperingati 85 tahun pertempuran besar dalam Perang Dunia II. Secara teoritis, kunjungan kerja Putin ke Mongolia menempatkannya dalam risiko ditahan karena ICC telah menerbitkan surat penahanan terhadap Putin atas tuduhan kejahatan perang. Ulaanbaatar mengakui yurisdiksi ICC.

“Seluruh negara yang menandatangani Statuta Roma memiliki kewajiban untuk bekerja sama sesuai dengan bab IX,” kata el-Abdallah pada Jumat, 29 Agustus 2024.

Statuta Roma adalah sebuah pakta internasional yang menjadi dasar pembentukan ICC, yang telah diratifikasi oleh Mongolia pada tahun 2002. Statuta Roma memberikan pengecualian ketika upaya penahanan seseorang dianggap melanggar perjanjian kewajiban dengan negara lain atau melanggar imunitas diplomatik seseorang atau properti negara ketiga.

Ukraina telah mengajukan permohonan resmi kepada Mongolia untuk menahan Presiden Putin. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Jumat pagi, 29 Agustus 2024, mengatakan bahwa pihaknya tidak khawatir tentang surat penahanan dari ICC. Tidak ada hal yang mengganggu kunjungan kerja Putin karena segala masalah telah diselesaikan secara terpisah.

ICC telah menerbitkan surat penahanan terhadap Putin pada Maret 2023 dengan tuduhan bahwa Putin tanpa dasar hukum melakukan deportasi anak-anak dan mengirim mereka dari area pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia.

Moskow menolak tuduhan ICC tersebut dengan menyebutnya konyol, dan menjelaskan bahwa evakuasi warga sipil dari zona perang bukanlah suatu kejahatan. Selain itu, baik Rusia maupun Ukraina bukan pihak dalam Statuta Roma, yang berarti ICC tidak memiliki yurisdiksi dalam perang Ukraina ini.

Jika tidak ada halangan, Putin diharapkan menghadiri sebuah seremoni untuk memperingati pertempuran Khalkhin Gol 1939. Pertempuran ini dimenangkan oleh Tentara Merah dan sekutu Rusia melawan tentara Kekaisaran Jepang dalam mempertahankan wilayah timur Uni Soviet hingga tahun 1945.