Seorang petugas pemadam berusaha memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Turki (ilustrasi). Karhutla di Turki semakin mendekati pemukiman.
ANKARA — Gubernur Izmir Suleyman Elban mengatakan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di pesisir Turki yang diperkuat angin kencang semakin mendekati daerah pemukiman dan memaksa warga dievakuasi. Pemadam kebakaran masih mencoba mengendalikan karhutla di utara Turki itu.
Penyebab kebakaran di Izmir yang mulai terjadi di Distrik Karsiyaka pada Kamis (15/8/2024) belum diketahui. Pada saat yang sama, pemadam kebakaran berusaha mengendalikan kebakaran lainnya di barat laut Turki.
Elban mengatakan walaupun sudah ada upaya menahan penyebaran api menggunakan pesawat, helikopter dan armada lainnya tapi kebakaran di Karsiyaka masih terjadi di empat dan lima daerah yang berbeda. Ia menambahkan sebuah desa sudah dievakuasi.
“Intervensi menjadi semakin sulit karena api sangat dekat dengan pemukiman, sampai saat ini belum ada kematian,” kata Elban, Sabtu (17/8/2024).
Ia mengatakan menerima informasi ada satu rumah terbakar. Elban menambahkan angin dengan kecepatan 80 kilometer per jam mempersulit upaya pemadaman lewat udara. Operasi pemadaman akan dilanjutkan saat angin mulai mereda.
Rekaman dari stasiun televisi setempat menunjukkan kobaran api menghanguskan sebagian besar lahan, mendekati gedung-gedung apartemen dan jalan-jalan di Karsiyaka. Sementara asap hitam membumbung di atas hutan dan kota.
Sementara kebakaran di barat laut terjadi di Distrik Eceaba di Provinsi Canakkale, Distrik Goynuk di Provinsi Bolu dan di Distrik Gordes di Provinsi Manisa. Sebelumnya Menteri Pertanian dan Kehutan Ibrahim Yumakli mengatakan kebakaran di Canakkle yang dipicu tiang listrik pinggir jalan sudah dipadamkan dan sebagian kebakaran di Manisa berhasil dikendalikan. Sementara upaya memadamkan kebakaran di Bolu masih dilakukan.
Ia mengatakan risiko karhutla selama tiga hari ke depan masih sangat tinggi karena tingginya suhu udara, rendahnya kelembaban dan angin kencang. Gubernur Provinsi Canakkale dan Bolu mengatakan beberapa pemukiman atau desa sudah dievakuasi sebagai langkah pencegahan, tapi masih belum ancaman langsung ke pemukiman warga. Dalam beberapa tahun terakhir wilayah pesisir Turki kerap dilanda kebakaran. Karena musim panas yang semakin panas dan kering yang menurut para ilmuwan disebabkan perubahan iklim.
sumber : Reuters
Sumber: Republika