Presiden Rusia Vladimir Putin telah memenangkan pemilihan presiden dan akan kembali memerintah selama enam tahun ke depan. Hasil yang diumumkan pada Ahad (17/3/2024) menunjukkan bahwa Putin meraih kemenangan telak dengan meraih 87,8 persen suara.
Kemenangan ini menuai beragam reaksi dari seluruh dunia. Dilansir dari Aljazirah, Senin (18/3/2024), berikut adalah tanggapan beberapa negara terkait kemenangan Putin.
Cina:
Beijing memberikan ucapan selamat kepada Putin dengan menyatakan bahwa “Cina dan Rusia adalah tetangga terbesar satu sama lain dan mitra kerja sama strategis yang komprehensif di era baru.”
Iran:
Pemerintah Iran memberitakan bahwa Presiden Ebrahim Raisi memberikan ucapan selamat kepada rekan sejawatnya dari Rusia atas kemenangannya yang ‘menentukan.’
Venezuela:
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan, “Kakak kami telah menang, hal ini merupakan pertanda baik bagi dunia.”
Bosnia dan Herzegovina:
Presiden Republika Srpska Milorad Dodik yang pro-Rusia menyatakan, “Rakyat Serbia menyambut dengan sukacita kemenangan Presiden Putin karena mereka melihat dirinya sebagai seorang negarawan besar dan seorang teman yang selalu dapat diandalkan dan akan menjaga rakyat kami.”
Amerika Serikat:
Juru bicara Dewan Keamanan Gedung Putih menyatakan bahwa “Pemilu ini jelas tidak bebas dan tidak adil mengingat bagaimana Putin memenjarakan lawan politiknya dan mencegah orang lain untuk mencalonkan diri.”
Uni Eropa:
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell menegaskan bahwa pemilu ini tidak “bebas dan adil” karena oposisi benar-benar dihancurkan dan tidak ada pengamat internasional yang hadir.
Ukraina:
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menolak hasil pemilu tersebut dan menyebutnya sebagai hasil yang tidak sah.
Jerman, Inggris, Italia, Republik Ceko, dan India juga memberikan tanggapan terkait hasil pemilu di Rusia. Masing-masing negara menunjukkan kekhawatiran terhadap proses pemilihan yang dianggap tidak bebas dan tidak adil.