Pengamat: Prabowo-Gibran Kunci Demokrasi Kembali ke Tangan Rakyat

by -78 Views

Pengamat Politik: Prabowo-Gibran Unggul dalam Pilpres 2024, Bukti Demokrasi Indonesia yang Berkembang

Jakarta – Pengamat politik Igor Dirgantara menilai kemenangan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam pilpres 2024 merupakan bukti bahwa proses demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik melalui pemilu yang demokratis.

Menurut Igor, kemenangan Prabowo yang sebelumnya pernah kalah dalam dua pertarungan pilpres pada tahun 2014 dan 2019, menunjukkan kesetiaan dan konsistensi dalam berjuang melalui jalur demokrasi dengan ikut serta dalam pemilu 2024.

“Di pemilu 2024, Prabowo akhirnya bisa merasakan hasil dari perjuangannya. Meskipun melelahkan, namun hasilnya manis dalam jalur konstitusional. Hal ini menunjukkan bahwa Prabowo kini menjadi sosok yang dipilih secara demokratis oleh rakyat sebagai Presiden untuk periode 2024-2029,” ungkap Igor kepada wartawan di Jakarta, pada hari Rabu (13/3).

Igor juga mencermati pernyataan Prabowo setelah memenangkan pilpres 2024, yang mengatakan bahwa proses demokrasi di Indonesia memang melelahkan dan memerlukan biaya besar, namun hal ini harus tetap dijalankan dan ditingkatkan kualitasnya.

“Prabowo menyadari betul bahwa demokrasi di Indonesia membutuhkan biaya yang tinggi. Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan kepemimpinan yang kuat dan tegas setelah kepemimpinan Jokowi untuk mengembalikan demokrasi ke tangan rakyat, bukan ke tangan pemodal,” ujar Igor.

Igor menegaskan bahwa ia tidak khawatir dengan kepemimpinan Prabowo-Gibran karena Prabowo sendiri memahami perlunya adanya check and balances sebagai tokoh nasional yang memiliki pengalaman di luar pemerintahan.

“Ibu faktor penting mengapa Prabowo akan bersedia menerima kritik dan menghargai peran oposisi ketika menjadi pemimpin baru Indonesia,” lanjutnya.

Menurut Igor, demokrasi Indonesia akan semakin baik di masa depan di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran karena keduanya telah melalui proses demokrasi yang tidak instan dan tidak hanya mengandalkan popularitas.

“Prabowo merupakan contoh bagus bagaimana membangun partai politik dari nol, bukan hanya sebagai anggota partai, apalagi sebagai pegawai partai. Prabowo menyadari bahwa partai politik merupakan pilar utama demokrasi,” tambahnya. (SENOPATI)

Source link