Setidaknya satu rudal Ukraina menghantam markas besar angkatan laut Laut Hitam Rusia di pelabuhan Krimea, Sevastopol, pada Jumat (22/9/2023). Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov pada Selasa (9/1/2023) mengatakan, otoritas telah mendeteksi adanya indikasi korupsi cukup besar dalam tubuh angkatan bersenjata Ukraina. Melalui pernyataan di Facebook, Umerov mengungkapkan, audit yang baru-baru ini dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Inspektur Jenderal menemukan tindak kejahatan korupsi.
Nilai tindak kejahatan yang disebutkan Umerov mencapai lebih dari 10 miliar hryvnia (sekitar Rp 4,07 triliun) hanya dalam empat bulan terakhir, belum termasuk pelanggaran sebelumnya. Umerov pada Desember lalu mengatakan Layanan Keamanan Ukraina, yang bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, berhasil menggagalkan rencana korupsi pembelian amunisi yang hampir mencapai 1.5 miliar hryvnia. “Berita terkait penahanan dan kasus kriminal yang Anda lihat akhir-akhir ini adalah sebuah perubahan. Perubahan yang akan lebih sering terlihat,” ujar Umerov.
“Salah satu prioritas tim Kementerian Pertahanan adalah membersihkan sistem dari pihak-pihak yang tidak menguntungkan –baik di dalam maupun di luar sistem institusi,” katanya, menegaskan. Lebih lanjut Umerov mengatakan, Kementerian Pertahanan sedang berusaha menyelesaikan masalah korupsi “secara sistematis” dan menerapkan “arsitektur pengadaan baru sesuai standar NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).
Ia menambahkan bahwa pembelian senjata kini dilakukan melalui dua badan khusus. “Dalam empat bulan, kami berhasil menyelamatkan sekitar 3,5 miliar hryvnia untuk seluruh pembelian logistik. Ini kira-kira sebesar 20 persen dari jumlah pembelian yang direncanakan,” katanya. Rustem Umerov diangkat sebagai menteri pertahanan Ukraina pada September 2023 dan, saat menduduki jabatan tersebut, dia menegaskan pemberantasan korupsi akan menjadi prioritas utamanya.