Mobil yang terbakar dan puing-puing terlihat di pasar setelah kebakaran menyusul gempa bumi kuat di Wajima, prefektur Ishikawa, Jepang, Selasa, (2/2/2024).
JAKARTA — Korban meninggal akibat gempa dahsyat di Jepang telah bertambah menjadi 48 orang. Sementara itu, Pemerintah masih terus mengerahkan pasukan untuk operasi penyelamatan dan pertolongan.
Menurut lembaga penyiaran publik NHK, seluruh korban meninggal berada di Provinsi Ishikawa, yang terletak di sepanjang pantai laut di Pulau Honshu utama. Menurut laporan NHK, korban luka kebanyakan berada di Provinsi Nishikawa, Niigata, Fukui, Toyama, dan Gifu.
Menteri Pertahanan Jepang mengatakan pihaknya telah memobilisasi pasukan gabungan darat, udara, dan laut. Jepang juga mengerahkan sekitar 10 ribu tentara di provinsi terdampak untuk operasi penyelamatan dan pertolongan dan bantuan.
Jepang dilanda banyak gempa susulan pada Senin sore sejak gempa utama dengan magnitudo 7,6 memicu peringatan tsunami, kebakaran besar, dan ombak setinggi empat kaki. Namun, peringatan tsunami tersebut kemudian dicabut oleh pemerintah.
Banyak rumah dan jalanan runtuh sementara layanan kereta dihentikan setelah gempa, ratusan ribu orang dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Beberapa orang melaporkan terjebak di dalam gedung-gedung di kota Wajima, Provinsi Ishikawa sementara pemadam kebakaran berusaha menemukan mereka.
Sekitar 200 bangunan, termasuk toko-toko dan rumah-rumah, mengalami kebakaran di sekitar tempat wisata populer Jalan Asaichi. Rekaman video dan foto-foto yang disiarkan NHK menunjukkan rumah-rumah di sepanjang Provinsi Ishikawa roboh, sedangkan perahu-perahu kecil terbalik di perairan lepas pantai.
Sebanyak 500 penumpang telantar di Bandara Noto di Ishikawa ketika gempa menyebabkan kerusakan besar pada bangunan terminal dan membuat landasan dan jalan besar tidak dapat digunakan. Menurut Otoritas Informasi Geospasial Jepang, gempa tersebut kemungkinan telah membuat pergeseran daratan di wilayah Noto hingga 1,3 meter ke arah barat.