MER-C Meminta WHO untuk Intervensi Penyelamatan Rumah Sakit di Gaza

by -109 Views

Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), dr. Sarbini Abdul Murad, mengirimkan surat terbuka kepada Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengenai panggilan darurat untuk melindungi dan mengaktifkan kembali semua rumah sakit di Gaza, Palestina. Dalam surat tersebut, dr. Sarbini mendesak Direktur WHO untuk campur tangan dalam melindungi rumah sakit di Gaza.

“MER-C Indonesia, atas nama masyarakat Indonesia, mendesak Organisasi Kesehatan Dunia untuk turun tangan dan membela perlindungan semua rumah sakit di sepanjang Jalur Gaza agar tidak digunakan sebagai instalasi militer,” ujar Sarbini dikutip dari surat terbuka MER-C.

Sarbini menjelaskan bahwa banyak rumah sakit di Gaza telah dikelilingi, diserang, dan bahkan digunakan sebagai markas militer oleh Israel Defense Forces (IDF), mirip dengan yang terjadi pada Rumah Sakit Indonesia. Sarbini mengungkapkan keprihatinannya terhadap potensi dampak tindakan tersebut terhadap keselamatan dan misi kemanusiaan fasilitas medis tersebut.

Sarbini percaya bahwa rumah sakit, terutama dalam situasi konflik, harus tetap menjadi zona aman, dilindungi bahkan selama masa perang, agar dapat menjalankan tugas mulia mereka dalam merawat dan menyelamatkan nyawa korban perang.

Dia juga meminta bantuan segera dari WHO dalam mengaktifkan kembali dan memastikan fungsi yang benar dari rumah sakit di Gaza, khususnya Rumah Sakit Indonesia sebagai pusat medis utama di utara Jalur Gaza.

MER-C Indonesia yakin bahwa WHO dapat memainkan peran penting dalam melindungi kesucian fasilitas medis dan memastikan akses ke layanan kesehatan yang penting bagi populasi yang terkena dampak.

Di akhir suratnya, Sarbini mengucapkan terima kasih atas dedikasi WHO terhadap kesehatan global dan nilai-nilai kemanusiaan, serta mengharapkan tanggapan positif dan kerjasama dari WHO dalam melindungi dan mengaktifkan kembali Rumah Sakit Indonesia dan fasilitas medis penting lainnya di Jalur Gaza.