Warga Palestina mengantri untuk mendapatkan makanan gratis di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (22/12/2023). Badan bantuan internasional mengatakan Gaza menderita kekurangan makanan, obat-obatan, dan pasokan pokok lainnya akibat perang dua setengah bulan.
YERUSALEM — Israel sedang bersiap mengakhiri operasi darat militer di Jalur Gaza dalam beberapa pekan mendatang sebagai bagian dari perang tahap ketiga, media resmi Israeli Public Broadcasting Corporation melaporkan pada Jumat (22/12/2023). Seraya mengutip sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya, media itu mengatakan bahwa “tentara Israel sedang bersiap melanjutkan ke tahap ketiga pertempuran dalam beberapa pekan mendatang, sesuai capaian operasi.”
“Tahap ketiga mencakup penghentian operasi darat di Jalur Gaza, mengurangi jumlah pasukan angkatan darat dan penarikan pasukan cadangan, beralih ke serangan udara, dan mendirikan zona penyangga di perbatasan antara Israel dan Jalur Gaza,” menurut sumber-sumber itu.
Laporan tersebut mengeklaim bahwa pasukan Israel telah merebut kendali di sebagian besar wilayah Gaza utara, tetapi menghadapi kesulitan besar di wilayah selatan. Sedikitnya 472 tentara Israel tewas sejak operasi darat di daerah kantong Palestina itu dimulai pada 27 Oktober, menurut data militer Israel.
Situs berita Walla dan Channel 12 melaporkan pada Kamis (21/12/2023) bahwa salah satu pasukan mereka di Gaza, yang dikenal sebagai Brigade Golani, telah kehilangan 44 tentara dalam 70 hari pertempuran. Pasukan tersebut meninggalkan Gaza untuk melakukan restrukturisasi internal dan mengunjungi keluarga mereka selama beberapa hari, menurut laporan tersebut.
Serangan Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 20.000 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak, dan melukai 53.320 orang, menurut otoritas kesehatan setempat. Serangan membabi buta Israel juga menyebabkan kehancuran di Gaza.
Separuh kawasan permukiman rusak dan hancur, dan hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi di daerah kantong padat penduduk itu di tengah kekurangan makanan dan air bersih. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan di X pada Sabtu bahwa penduduk Gaza sedang menderita kelaparan.
Sumber: Antara/Anadolu (Sumber: Republika)