Media Israel Menyebut Pembanjiran Terowongan Sukses, Namun Hamas Mengeklaim Terowongan Sudah Direncanakan oleh Insinyur dan Telah Dipersiapkan

by -136 Views

BANDA ACEH – Harian Israel, The Times of Israel melaporkan bahwa upaya tentara teroris Israel (IDF) memompa air laut ke dalam jaringan terowongan luas yang dibangun oleh Hamas di Gaza, telah terbukti “berhasil.”

Klaim ini merujuk pada langkah awal pemompaan air laut ke terowongan Hamas yang dilakukan oleh teroris IDF.

“Banjir terowongan memang telah dimulai, meskipun dalam kapasitas uji coba terbatas…,” dan “dipahami bahwa hal itu berhasil,” kata surat kabar itu Kamis (14/12/2023).

Tiga hari lalu, Wall Street Journal (WSJ) melaporkan bahwa militer Israel sudah mulai memompa air laut ke terowongan yang digunakan oleh Hamas.

Mengutip pejabat AS yang mengetahui operasi militer teroris Israel, WSJ melaporkan, langkah untuk membanjiri terowongan dengan air dari Mediterania masih dalam tahap awal.

Juru bicara Menteri Pertahanan Israel menolak berkomentar dan mengatakan operasi militer soal terowongan dirahasiakan.

Namun ketika ditanya apakah taktik membanjiri terowongan berpotensi juga membunuh sandera Israel yang ditawan di Gaza oleh Hamas, juru bicara militer Israel Daniel Hagari menyiratkan bahwa tahanan berada di lokasi lain.

Hagari menyebut, militer Israel beroperasi berdasarkan informasi “intelijen” mengenai di mana tahanan Israel ditahan Hamas.

“IDF tidak akan mengambil tindakan yang merugikan Israel,” tambah Hagari.

Dibangun Insinyur, Tiap Ancaman Sudah Diperhitungkan

Dalam konferensi pers lainnya di Beirut juga pada Kamis, pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa terowongan tersebut dibangun untuk menahan banjir.

Dia menekankan bahwa rencana militer teroris Israel untuk membanjiri air laut ke dalam infrastruktur bawah tanah tersebut, telah diperhitungkan.

“Terowongan tersebut dibangun oleh para insinyur terlatih dan terdidik yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari pihak pendudukan, termasuk pemompaan air,” kata Hamdan.

Hamdan menambahkan, jaringan bawah tanah adalah bagian integral dari perjuangan milisi perlawanan Palestina.

“D. a n semua konsekuensi serta serangan yang diperkirakan akan terjadi telah terjadi. telah diperhitungkan,” kata dia.

Saat awal perang, pada Oktober, para pejabat Israel mengatakan bahwa tentara IDF dalam keadaan apa pun tidak boleh mencoba memasuki terowongan.

Masih Jauh dari Sukses

Laporan The Times of Israel ini muncul ketika Israel masih jauh dari kesuksesan untuk menghancurkan Hamas.

“Israel masih jauh dari menggulingkan Hamas. Mayoritas pejuangnya masih hidup; mereka masih memiliki roket,” kata Michael Millstein, pakar studi Palestina, pada 12 Desember.

Pertempuran terus terjadi antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza utara dan selatan, dan pejuang perlawanan menyergap pasukan Israel setiap hari.

Setidaknya 10 tentara Israel tewas di lingkungan Shujaiya di utara Gaza dan di tempat lain pada 12 Desember dalam penyergapan terkoordinasi yang dilakukan oleh Hamas dan kelompok lainnya.

Media Israel menyebut penyergapan tersebut sebagai “salah satu yang paling mematikan” sejak perang darat dilancarkan pada akhir Oktober.