Yordania memperkuat Keamanan di Perbatasannya dengan Israel dan mengancam bahwa setiap upaya Israel untuk mendorong Palestina melintasi Sungai Jordan akan melanggar perjanjian damai dengan tetangganya.
Perdana Menteri Yordania, Bisher Khasawneh, menyatakan bahwa negaranya akan menggunakan segala cara untuk mencegah Israel menerapkan kebijakan transfer untuk mengusir warga Palestina dari Tepi Barat.
Konflik Israel-Gaza telah menimbulkan ketakutan di Yordania, rumah bagi populasi besar pengungsi Palestina dan keturunannya.
Israel telah meluncurkan serangan besar-besaran terhadap Jalur Gaza sejak 7 Oktober. Serangan tersebut telah menyebabkan sekitar 1,7 juta dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi secara internal.
Perdana Menteri juga menegaskan bahwa Yordania akan menganggap setiap perpindahan dan menciptakan kondisi yang mengancam Palestina sebagai pelanggaran perjanjian damai, dan ini akan dianggap sebagai deklarasi perang. Yordania juga mengancam akan menempatkan semua opsi di atas meja. Yordania telah memperkuat keamanan di sepanjang perbatasannya dengan Israel sebagai langkah untuk melindungi keamanan negaranya.
Yordania juga menyerukan kepada Israel untuk menahan kekerasan dan jauh dari eskalasi di Tepi Barat. Yordania menegaskan bahwa ini adalah garis merah yang tidak akan diterima.
Sumber: arabnews, Republika