Zelenskyy Membongkar Keberhasilan Selamat dari Enam Upaya Pembunuhan

by -128 Views

KIEV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan bahwa ia selamat dari “lima atau enam” upaya pembunuhan sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu. Ia mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengubah rezim di Ukraina.

Zelenskyy juga menuduh Moskow “menyalakan api” di seluruh dunia dan membawa dunia ke Perang Dunia III dengan perang barbar dan tanpa hukum di Eropa. Ia juga menuduh Putin mendukung serangan Hamas ke Israel.

Tampaknya ia merujuk pada hubungan yang semakin kuat antara Rusia dan Iran yang mendukung Hamas dan memasok drone kamikaze ke Moskow. Zelenskyy mengklaim bahwa sejak invasi pada tanggal 24 Februari lalu, badan intelijen Ukraina telah berhasil menggagalkan percobaan pembunuhan terhadapnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa Kremlin berencana untuk menurunkannya sebelum akhir tahun dalam sebuah misi yang disebut “Maidan 3.” Ini merujuk pada revolusi Euromaidan pada tahun 2014 yang memicu aneksasi Rusia terhadap Krimea dan pecahnya perang.

“(Percobaan pembunuhan) yang pertama sangat menarik, saat pertama kali, dan setelah itu seperti Covid, pertama-tama semua orang tidak tahu bagaimana menanggapinya dan semuanya terlihat menakutkan,” kata Zelenskyy pada media Inggris, The Sun, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (21/11/2023).

Ia menambahkan bahwa saat ini Ukraina merupakan risiko terbesar bagi Perang Dunia III. Menurutnya, Rusia akan terus mendorong hal itu terjadi sampai Amerika Serikat (AS) dan Cina memberi tahu mereka untuk benar-benar pergi dari Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan saat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berjanji melanjutkan dukungan Washington pada Ukraina dalam kunjungan tak diumumkan ke Ukraina pada Senin (20/11/2023). Pengumuman Austin untuk meredakan kekhawatiran bantuan dari sekutu terbesar Ukraina akan goyah.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina tahun lalu, AS telah memberikan bantuan keamanan ke Ukraina senilai 40 miliar dolar AS dan berjanji untuk terus membantu Kiev selama yang diperlukan. Namun, penolakan dari Partai Republik dapat memicu keraguan terhadap bantuan AS di masa depan.

Dalam konferensi pers di Kiev, Austin mengumumkan penarikan dana sebesar 100 juta dolar AS untuk memberikan amunisi artileri tambahan, interseptor untuk pertahanan udara, dan sejumlah senjata anti-tank ke Ukraina. Di Washington, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bantuan itu termasuk tiga juta amunisi senjata ringan dan peralatan untuk peluncur roket berpresisi HIMARS.

Zelenskyy berterima kasih atas bantuan tambahan dari AS dalam pidato malamnya. Ia mencatat bahwa saat ini negaranya membutuhkan banyak peluru artileri. Saat keduanya bertemu beberapa jam sebelumnya, Austin memastikan dukungan AS tidak akan tergoyahkan.

“Pesan yang saya sampaikan kepada Anda hari ini, Tuan Presiden, adalah Amerika Serikat bersama Anda. Kami akan tetap bersama Anda untuk jangka panjang,” kata Austin kepada Zelenskyy.

Perjalanan ke Kiev yang juga mencakup pertemuan dengan Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov dan kunjungan ke kedutaan besar AS merupakan kunjungan kedua bagi kepala Pentagon sejak Rusia melancarkan invasi berskala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Sejauh ini Washington merupakan pemberi bantuan militer terbesar untuk Kiev. Pemotongan bantuan AS akan menjadi pukulan besar bagi Ukraina yang sedang bersiap menghadapi musim dingin kedua perang dengan Rusia.

Zelenskyy mengatakan bahwa kunjungan Austin merupakan ‘sinyal penting bagi Ukraina’ dan ia berterima kasih kepada Kongres serta rakyat Amerika atas dukungan mereka. “Kami mengandalkan dukungan Anda,” katanya dalam pertemuan tersebut.

Dalam sidang dengan pendapat di Kongres bulan Oktober lalu, Austin dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken mendesak para anggota parlemen AS untuk terus mendukung Ukraina.

“Tanpa dukungan kita, (Presiden Rusia Vladimir) Putin akan berhasil,” kata Austin saat itu.