BANDA ACEH – Kelompok milisi Houthi Yaman merilis rekaman video yang menunjukkan saat-saat pembajakan kapal kargo terkait Israel di Laut Merah pada Minggu (19/11/2023).
Video berdurasi empat menit itu dibagikan ke media sosial X (sebelumnya Twitter) oleh juru bicara Houthi Yahya Sarea dengan judul: ‘Adegan dari operasi militer unik angkatan laut, di mana kapal Israel disita kemarin di Laut Merah’.
Video dimulai dengan helikopter yang dihiasi bendera Yaman dan Palestina mendarat di atas kapal Galaxy Leader yang sedang berlayar.
Setidaknya delapan personel bersenjata, beberapa mengenakan bandana yang menampilkan foto juru bicara Hamas Abu Obeida, muncul dari helikopter dan mengambil kendali kapal, mengarahkan senjata mereka ke arah awak sipil sambil meneriakkan ‘Allahu Akbar’.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi bahwa Houthi membajak kapal kargo tersebut, dan menyebutnya sebagai ‘insiden yang sangat serius dengan konsekuensi global’.
“Kapal tersebut berangkat dari Turki dalam perjalanan ke India, diawaki oleh warga sipil dari berbagai negara, tidak termasuk warga Israel. Itu bukan kapal Israel,” demikian pernyataan IDF.
Galaxy Leader berbendera Bahama didaftarkan oleh perusahaan Inggris yang sebagian sahamnya dimiliki oleh taipan Israel, Abraham Ungar.
Kantor Perdana Menteri di Yerusalem mengeluarkan pernyataan yang mengonfirmasi bahwa kapal tersebut dioperasikan oleh sebuah perusahaan Jepang dan membawa 25 awak kapal dari Ukraina, Bulgaria, Filipina, dan Meksiko.
“Ini adalah tindakan terorisme Iran dan merupakan lompatan maju dalam agresi Iran terhadap warga dunia bebas, dengan konsekuensi internasional terkait keamanan jalur pelayaran global,” menurut pernyataan tersebut.
Keputusan Houthi untuk menargetkan kapal komersial Israel di Laut Merah dibuat mengingat “Jalur Gaza terkena dampak agresi brutal Israel-Amerika,” kata kelompok milisi dukungan Iran tersebut pada Minggu.
Israel telah meningkatkan kehadiran angkatan lautnya di wilayah Laut Merah menyusul serangan rudal dan drone berulang kali dari Yaman.
IDF mengatakan bahwa kapal-kapal rudal dikerahkan ‘sesuai dengan penilaian situasi, dan sebagai bagian dari peningkatan upaya pertahanan di wilayah tersebut’.
Pada 9 November lalu, pasukan Houthi menembakkan rudal balistik ke Eilat, Israel yang dicegat oleh Arrow 3 dalam penggunaan operasional pertama sistem pertahanan udara tersebut.
Sebelumnya pada 31 Oktober, sistem pertahanan udara Israel Arrow 2 untuk pertama kalinya mencegat rudal permukaan-ke-permukaan yang ditembakkan dari wilayah Laut Merah.