Rumah Sakit di Gaza Dekat Runtuh

by -119 Views

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa 21 rumah sakit telah berhenti beroperasi. Sementara rumah sakit lainnya kehabisan bahan bakar dan obat-obatan.

Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Gaza menjelaskan situasi terakhir rumah sakit di Gaza yang sudah tidak berfungsi. Israel telah menyerang Kompleks RS Al-Shifa dari segala sisi. Mereka kehabisan air, bahan bakar, makanan, listrik, dan telekomunikasi.

Rumah sakit di Kota Gaza dan Gaza utara saat ini berada dalam situasi terakhir yang kritis, di mana diperkirakan mereka akan berhenti beroperasi karena kekurangan bahan bakar dan penargetan langsung dan disengaja.

Jumlah rumah sakit yang tidak beroperasi sejak awal serangan Israel telah mencapai 21 rumah sakit. Kepala fasilitas medis terbesar di Gaza, Muhammad Abu Salmiya, mengatakan bahwa serangan di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa semakin intensif.

Pemerintah Palestina menyerukan pembukaan penyeberangan perbatasan Rafah dengan segera agar bantuan dan pasokan medis dapat mengalir ke rumah sakit dan berbagai pusat bantuan. Mereka juga meminta pasokan bahan bakar agar rumah sakit dapat terus beroperasi dan memberikan layanan kesehatan kepada ribuan orang yang membutuhkan.

Pemerintah Palestina menyalahkan Israel dan komunitas internasional, terutama AS, atas kejahatan yang dilakukan terhadap warga Palestina yang tak berdaya di Gaza.

Kepala Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa rumah sakit di Gaza sengaja dijadikan target untuk memaksa warga sipil keluar dari Gaza.

Israel melaporkan bahwa 100 ribu warga Palestina telah bergerak ke arah selatan Gaza dalam dua hari terakhir. Namun, banyak warga Palestina mengatakan bahwa mereka masih terjebak di tengah pertempuran yang terus berlanjut.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa jumlah warga Palestina yang gugur sejak 7 Oktober telah mencapai 11.078 orang, termasuk 4.506 anak-anak. Di Israel, jumlah korban tewas kini lebih dari 1.200 orang setelah dilakukan revisi.

Sumber: Republika