Bukti Militer Israel Mempunyai Niat untuk Merenggut Nyawa di Gaza

by -102 Views

Pesawat tempur Israel melakukan serangan udara terhadap gerbang Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, Jumat (3/11/2023). Konvoi ambulans yang akan mengangkut korban luka ke gerbang penyeberangan Rafah untuk dirujuk ke Mesir juga menjadi target serangan oleh jet Israel.

Menurut laporan dari kantor berita Palestina, WAFA, pesawat tempur Israel menembaki pintu masuk utama RS Al-Shifa, menyebabkan banyak orang terbunuh dan terluka. Korban termasuk orang-orang yang sakit dan terluka, keluarga mereka, paramedis, dan pengungsi yang mencari perlindungan di rumah sakit setelah rumah mereka di bom.

Sumber lain menyebutkan bahwa sekitar 40 ribu warga Gaza telah mengungsi ke RS Al-Shifa. Foto dan video dari lokasi serangan udara Israel ke RS Al-Shifa tersebar luas di media sosial. Foto dan video tersebut menunjukkan beberapa warga dan petugas medis tergeletak di jalanan dengan kondisi tertabrak darah. Beberapa ambulans yang menjadi sasaran serangan oleh Israel juga hancur.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 13 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka akibat serangan Israel ke RS Al-Shifa dan konvoi ambulans. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, segera mengutuk serangan terhadap RS Al-Shifa dan konvoi ambulans yang menuju Rafah. Dia menegaskan bahwa pasien, petugas kesehatan, fasilitas medis, dan ambulans harus dilindungi setiap saat.

Hingga Jumat lalu, jumlah korban tewas di Gaza sejak dimulainya agresi Israel pada 7 Oktober 2023 telah mencapai lebih dari 9.200 jiwa, dengan 70 persen dari korban adalah anak-anak, perempuan, dan lansia. Jumlah korban luka di Gaza telah mencapai 22 ribu orang. Agresi Israel juga menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza mengungsi.

Sumber: Republika