Serangan Teroris Israel di Tepi Barat Palestina Menewaskan 9 Orang dan Melukai Puluhan Lainnya

by -145 Views

Pasukan Israel melakukan serangan ke wilayah Tepi Barat yang diduduki pada Kamis (2/11/2023) malam waktu setempat. Dalam serangan tersebut, Israel telah menewaskan sedikitnya sembilan warga Palestina dan melukai puluhan lainnya. Sebanyak lima orang tewas di kamp pengungsian Jenin ketika pasukan Israel meledakkan rumah dua warga Palestina. Tak hanya itu, pasukan Israel juga menghancurkan tiga monumen di dalam dan dekat kamp pengungsian Jenin, Jumat (3/11/2023). Penggerebekan tersebut merupakan yang keenam dalam dua minggu terakhir di Jenin dan berlangsung sekitar sembilan jam. Sementara di kamp pengungsian al-Fawwar di selatan Hebron, pasukan Israel telah menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya lima lainnya. Lalu di kamp pengungsi Qalandiya di utara Yerusalem Timur yang diduduki, seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan dini hari. Seorang warga Palestina lainnya meninggal karena luka yang dideritanya pada hari Rabu selama serangan Israel di Nablus. Pasukan Israel kini menyerang Tulkarem dan konfrontasi terus berlanjut. Israel telah menduduki Tepi Barat sejak perang Arab-Israel tahun 1967 dan pasukannya secara rutin melakukan serangan ke komunitas Palestina di sana.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken tiba di Israel pada Jumat (3/11/2023). Kedatangan Blinken ke Israel ini dengan tujuan untuk menekan pemerintah Israel atas serangan yang sedang berlangsung di Gaza. Diplomat utama AS itu bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan kabinet perang, ketika pemerintah AS terus berupaya menyeimbangkan dukungan bagi pertahanan Israel dengan seruan publik yang semakin meningkat untuk melindungi warga sipil.

Dikutip dari CNN, Blinken tiba di Tel Aviv pada Jumat pagi, didampingi oleh Duta Besar AS untuk Israel yang baru saja dikukuhkan, Jack Lew. Dalam sambutannya kepada pers, Kamis, Blinken mengatakan dia berencana untuk berbicara dengan pemerintah Israel tentang “kampanye yang sedang berlangsung melawan Hamas”. Selain itu, Blinken juga akan berbicara tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk melindungi warga sipil. Dia juga bermaksud untuk membahas, seperti yang dia lakukan dalam perjalanan sebelumnya, tentang sandera yang ditahan oleh Hamas dan pencegahan konflik regional yang lebih luas.

“Ketika saya melihat seorang anak Palestina, laki-laki atau perempuan, ditarik dari puing-puing bangunan yang runtuh – hal itu membuat saya sangat terpukul seperti melihat seorang anak di Israel atau di mana pun,” kata Blinken. “Ini adalah sesuatu yang wajib kami tanggapi, dan kami akan melakukannya,” lanjutnya.

Secara pribadi, para pejabat di seluruh pemerintahan AS telah memperingatkan rekan-rekan Israel mereka tentang dampak dari gambar-gambar tersebut terhadap kemampuan mereka untuk mencapai tujuan strategis mereka ketika kecaman internasional semakin luas dan keras.

“Kami terus-menerus mengatakan Anda tidak akan punya waktu dan ruang untuk melakukan apa yang ingin Anda lakukan jika gambar-gambar ini terus muncul hari demi hari atas kematian dan kehancuran yang terjadi di Gaza,” kata seorang sumber.

Mitra-mitra Arab khususnya telah menyuarakan kritik besar terhadap kampanye Israel di Gaza dan Yordania serta Bahrain telah memanggil pulang duta besar mereka.

Aliran bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan dan kepergian warga sipil akan menjadi fokus utama pembicaraannya di Israel, kata Blinken pada Kamis.