Warga Palestina memeriksa bangunan yang rusak akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Jumat (27/2023). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyambut baik evakuasi pertama pasien yang terluka dari Jalur Gaza. Namun, WHO menekankan bahwa masih ada ribuan korban luka lainnya dan orang-orang dengan penyakit kronis yang membutuhkan perawatan.
Lebih dari 1.000 pasien membutuhkan dialisis ginjal, lebih dari 2.000 pasien membutuhkan perawatan kanker, 45 ribu orang dengan penyakit jantung, dan lebih dari 60 ribu orang memiliki diabetes.
WHO menyatakan bahwa pasien-pasien yang membutuhkan layanan kesehatan harus dilindungi dari serangan dan penggunaan militer. Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan bahwa hampir 8.800 orang tewas dalam perang dengan Israel, termasuk 3.600 anak-anak, sementara lebih dari 22 ribu orang terluka.
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menyatakan dalam konferensi pers bahwa rumah sakit di Gaza, termasuk rumah sakit Indonesia, akan berhenti beroperasi jika pasokan bahan bakar terhenti.
Retno juga menjelaskan bahwa Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza telah mengeluarkan permohonan terakhir mengenai pentingnya pasokan bahan bakar untuk merawat pasien yang dirawat di rumah sakit. Jika tidak ada tambahan pasokan bahan bakar dalam beberapa jam, generator utama rumah sakit Al Syifa Medical Complex dan Rumah Sakit Indonesia akan mati.
Indonesia berusaha agar bahan bakar dan air bersih dapat masuk ke Gaza, selain kebutuhan bahan pokok bagi rakyat Palestina di sana.
Sumber: Republika