Potret Anak Perdana Menteri Israel yang Menikmati Piknik di Miami

by -142 Views

YERUSALEM – Yair Netanyahu, putra Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, diketahui berada di Miami, Amerika Serikat. Ia sedang berlibur di negara tersebut. Hal ini mendapat kritik karena saat ini ribuan pemuda Israel berada di garis depan perang. Hampir 400 ribu pemuda Israel telah bergabung dalam upaya menanggapi serangan mendadak kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada tanggal 7 Oktober 2023.

Laporan menunjukkan bahwa Yair Netanyahu berada di Florida. Foto-foto yang tersebar luas di media sosial menunjukkan bahwa dia sedang menikmati pantai Miami. The Times melaporkan bahwa seorang sukarelawan yang ditempatkan di garis depan utara Israel mengomentari keberadaan Yair yang sedang bersantai di Miami, sementara dia sendiri harus berada di garis depan.

“Yair menikmati hidupnya di Miami Beach sementara saya berada di garis depan. Kami meninggalkan pekerjaan, keluarga, dan anak-anak kami untuk melindungi keluarga dan negara kami,” ujar sukarelawan tersebut, seperti dilaporkan oleh The Times of India pada Rabu (25/10/2023).

Tentara lain yang ditempatkan di sepanjang perbatasan Gaza juga mengungkapkan rasa kesediannya untuk terbang kembali ke Israel dari Amerika Serikat demi ikut berperang. “Saya kembali dari Amerika di mana saya memiliki pekerjaan, kehidupan, dan keluarga. Tidak mungkin bagi saya untuk tinggal di sana dan meninggalkan negara saya dan rakyat saya pada saat yang kritis ini. Di mana putra perdana menteri? Mengapa dia tidak berada di Israel?” ujarnya.

Sebagai catatan, sekitar lima tahun yang lalu, Yair Netanyahu terlibat dalam kontroversi terkait video yang direkam di luar klub tari telanjang. Dalam video tersebut, dia terdengar menyiratkan bahwa ayahnya telah memfasilitasi kesepakatan gas senilai 20 miliar dolar AS untuk keuntungan seorang tokoh bisnis terkemuka. Rekaman yang bocor ini menyebabkan perselisihan publik yang signifikan, hingga Yair meminta maaf.

Pada Maret lalu, Yair menggambarkan pengunjuk rasa anti-pemerintah sebagai teroris. Pernyataan ini muncul setelah pengunjuk rasa mengepung sebuah salon di Tel Aviv selama kunjungan istri Netanyahu, Sara. Para pengunjuk rasa tersebut menolak restrukturisasi sistem peradilan yang kontroversial.

Pada awal tahun ini, The Times of Israel melaporkan bahwa Netanyahu dan istrinya, Sara, diduga telah menyarankan Yair untuk tidak berhubungan langsung dengan anggota parlemen atau menteri. Yair juga diminta untuk menghentikan aktivitasnya di media sosial. Nasihat ini diberikan di tengah tuduhan bahwa aktivitas Yair di media sosial memicu ketegangan di Israel dan memperburuk hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat.

Beberapa bulan yang lalu, Yair diperintahkan oleh pengadilan Israel untuk memberikan kompensasi sebesar 34.000 dolar AS kepada seorang wanita sebagai ganti rugi. Tindakan hukum ini dilakukan setelah Yair melakukan unggahan di media sosial yang menghina wanita tersebut dengan mencurigai adanya hubungan romantis antara wanita tersebut dengan politisi Benny Gantz. Tak lama setelah keputusan hukum ini, Yair pindah ke Amerika Serikat.

(Sumber: Republika)