Dr. Mahathir Mohammad Telepon Pemimpin Hamas, Mantapkan Dukungan Malaysia

by -125 Views

Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menerima panggilan telepon dari mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad pada Jumat (27/10/2023) malam. Dalam panggilan telepon tersebut, Mahathir menegaskan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan hak mereka untuk melawan dan mendapatkan kebebasan.

Dalam pernyataan pers yang diterima oleh Quds Press, Hamas mengatakan bahwa Mahathir menyebut serangan Israel di Gaza sebagai genosida terhadap rakyat Palestina. Israel telah secara sistematis membunuh rakyat Palestina.

Haniyeh memuji posisi Mahathir Mohammad mengenai rakyat Palestina dalam panggilan telepon tersebut. Haniyeh juga menyebut serangan yang terjadi di Gaza sebagai kejahatan, pembunuhan, dan terorisme.

Haniyeh mendesak komunitas internasional untuk menekan pendudukan Israel agar menghentikan perang dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza. Haniyeh juga mengapresiasi posisi masyarakat Malaysia yang selalu mendukung Palestina.

Perang Palestina-Israel terbaru dimulai pada Sabtu, 7 Oktober 2023, ketika Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa terhadap Israel. Hamas melancarkan serangan dengan menembakkan ribuan roket dan melakukan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara. Serangan ini sebagai tanggapan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur oleh pemukim Yahudi dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina. Israel kesulitan menghadapi serangan mendadak Hamas yang menggunakan taktik cerdas.

Sebagai respons, militer Israel melancarkan Operasi Pedang Besi di Jalur Gaza. Serangan udara Israel menghancurkan rumah-rumah warga sipil, gedung perkantoran, dan fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah. Ribuan warga sipil Gaza, termasuk anak-anak, meninggal akibat serangan tersebut.

Israel juga memutus pasokan air, listrik, bahan bakar, dan makanan ke Gaza, yang semakin memperburuk kondisi kehidupan di wilayah yang terkepung sejak tahun 2007. Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan di Gaza, hampir 8.800 orang telah meninggal dalam konflik tersebut, termasuk 7.326 warga Palestina dan 1.400 warga Israel. Sekitar 70 persen kematian di Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

Sumber: Republika