Latihan Drone dan Sensor Laser Dilakukan oleh Pasukan Korsel dan AS

by -127 Views

Seorang pria sedang menonton berita di sebuah stasiun di Seoul, Korea Selatan, pada hari Jumat (24/3/2023). Menurut laporan Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), Korea Utara telah menguji drone serangan nuklir bawah laut baru pada tanggal 21 Maret yang memiliki kemampuan untuk menciptakan tsunami radioaktif dan menyerang musuh secara diam-diam. Selain itu, Korea Utara juga telah melakukan latihan rudal jelajah pada tanggal 22 Maret, dengan menggunakan uji hulu ledak yang mensimulasikan hulu ledak nuklir.

Pasukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) telah melaksanakan latihan gabungan yang melibatkan penggunaan drone, kendaraan tanpa awak, dan sensor laser. Angkatan Darat Korsel menjelaskan bahwa latihan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk memodernisasi kekuatan militernya. Latihan ini dilaksanakan seiring dengan dilakukannya serangkaian latihan tahunan Hoguk oleh militer Korsel, yang bertujuan untuk meningkatkan respon terhadap ancaman nuklir dan rudal Korea Utara.

Lebih dari 120 tentara AS bertempur melawan tim terlatih dari pasukan lawan di sebuah kota tiruan yang sangat mirip dengan ibu kota Korea Utara, Pyongyang. Kota tiruan ini dibangun di Pusat Pelatihan Tempur Korea yang terletak di pegunungan di kota Inje, bagian timur Korea Selatan. Latihan ini juga melibatkan berbagai sistem persenjataan dengan tujuan untuk memperkuat kapabilitas tempur di masa depan. Pasukan menggunakan sistem laser terintegrasi yang disebut Multiple Integrated Laser Engagement Systems (MILES) untuk mensimulasikan pertempuran sebenarnya.

Dalam latihan ini, beberapa drone digunakan untuk melakukan pengintaian dan beberapa di antaranya juga melakukan penembakan. Selain itu, kendaraan tanpa awak multifungsi milik Korea Selatan juga berperan dalam membawa korban luka. Kapten Divisi Infanteri ke-25 dari tentara Korsel yang sebelumnya dikenal dengan brigade TIGER, Choi Jeong-Il, menjelaskan bahwa drone dan peralatan MILES yang tidak berawak membantu dalam mengidentifikasi musuh dan menghitung jumlah korban supaya pasukan sekutu bisa merespon dengan lebih baik.

Dalam wawancara dengan Sabtu (28/10/2023), Choi Jeong-Il mengatakan, “Kami dapat mengkonfirmasi pergerakan musuh menggunakan drone dan menyerang mereka dengan peralatan serangan yang canggih, yang memungkinkan kami untuk mendapatkan hasil operasi yang maksimal sambil mengurangi kerusakan pada pasukan kami.”

Letnan Satu Derek Chen dari Tim Tempur Brigade Stryker ke-2 Divisi Infanteri ke-4 AS mengatakan bahwa latihan ini memberikan “pengalaman yang membuka mata” dan aset-aset ini akan sangat berguna dalam operasi tempur di masa depan.

Militer Korea Selatan meluncurkan brigade TIGER tahun lalu sebagai unit percontohan untuk operasi peperangan di masa depan dengan menggunakan drone berkecerdasan buatan dan kendaraan tempur yang sangat mobilitas. Korea Selatan berencana untuk mengubah semua unit tempurnya menjadi berdasarkan model brigade TIGER pada tahun 2040. Selain itu, Korea Selatan juga telah mengadakan kompetisi internasional pertama tentang perang masa depan selama lima hari yang diikuti oleh sekitar 300 tentara dari lima negara termasuk Inggris, Uzbekistan, dan Kamboja.

Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s38hbr335/pasukan-korsel-dan-as-latihan-dengan-drone-dan-sensor-laser)