PM Malaysia Tidak Takut Menghadapi Ancaman Akibat Dukungan Terhadap Palestina.

by -143 Views

Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengakui bahwa ia telah mendengar ada sejumlah anggota parlemen Uni Eropa yang mengusulkan agar Malaysia ditindak karena dengan tegas menyuarakan dukungan pada Palestina. Namun, Anwar menegaskan bahwa ini tidak akan mengurangi dan menggoyahkan dukungan Malaysia terhadap Palestina.

“Ada anggota parlemen Eropa yang mengusulkan tindakan ini terhadap Malaysia,” kata Anwar kepada awak media di Cyberjaya, Selangor, Rabu (25/10/2023) malam, seperti dilansir oleh kantor berita Bernama.

“Itu bukan masalah; jangan sampai kita tergoyahkan. Ada pekerjaan yang harus kita selesaikan. Insya Allah kami akan melanjutkan pekerjaan kami,” tambah Anwar, sambil menyiratkan bahwa keselamatan pribadinya mungkin terancam.

Kepala Kepolisian Malaysia, Razarudin Husain, mengatakan bahwa pihaknya tidak akan berkompromi dalam menjaga keamanan Anwar. “Keamanan perdana menteri adalah prioritas utama kami,” ujarnya, menambahkan bahwa pengamanan terhadap Anwar akan diperketat.

Minggu lalu, Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ia memahami adanya banyak risiko ketika ia dan negaranya dengan tegas mendukung perjuangan Palestina. Namun, Anwar memilih untuk tidak menghiraukan hal itu dan akan terus mengangkat penderitaan rakyat Palestina di dunia internasional.

“Ya, saya tahu ada banyak risiko ketika menyuarakan dukungan pada Palestina. Saya tidak punya pilihan lain karena ada pembunuhan terhadap anak-anak dan perempuan,” kata Anwar, seperti dilaporkan oleh Malay Mail, Ahad (22/10/2023).

Dia menambahkan bahwa Israel harus ditekan untuk menghentikan agresi terhadap Jalur Gaza saat ini. “Jika dibiarkan, dampaknya akan berbahaya bagi keamanan regional. Kita perlu melibatkan negara-negara lain,” ucapnya.

Anwar juga ditanya apakah Malaysia akan mengadukan Israel ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terkait tindakannya terhadap rakyat Palestina. “Kami tidak ingin sendirian. Saya yakin semua negara perlu bersatu mencari solusi bagi rakyat Palestina,” kata Anwar sebagai tanggapan.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel telah melakukan serangan udara terhadap Jalur Gaza. Agresi ini dilakukan setelah Hamas melancarkan serangan dan operasi infiltrasi yang menyebabkan setidaknya 1.400 warga Israel tewas.

Hingga saat ini, serangan udara Israel ke Gaza telah menewaskan setidaknya 6.546 warga Palestina, termasuk 2.704 anak-anak. Sedangkan korban luka mencapai sekitar 17 ribu orang.

Lebih dari 1 juta warga Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel. Situasi kemanusiaan semakin memburuk karena pasokan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut masih sangat terbatas.

Israel juga belum mengizinkan bahan bakar masuk ke Gaza, yang mengancam operasional rumah sakit di sana jika pasokan bahan bakar tidak segera disuplai.

Sumber: Republika