Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan pada Minggu (22/10/2023) bahwa mereka telah menggunakan bom mortir “Steel Sting” dalam pertempuran yang sedang berlangsung dengan Hamas.
Ini merupakan kali pertama Israel menggunakan sistem yang juga dikenal dengan nama “Iron Sting” ini. Sistem ini menggunakan peluncur roket yang dilempar menggunakan mortir.
Unit Magellan bekerja sama dengan Angkatan Udara Israel untuk menggagalkan serangan puluhan pejuang Hamas menggunakan berbagai senjata, termasuk bom mortir inovatif dan akurat yang disebut “Steel Sting” atau “Sengat Besi”. Hal ini disampaikan dalam keterangan video dari IDF.
“Steel Sting” atau “Sengat Besi” adalah bom mortir yang dilengkapi pemandu ganda untuk serangan yang lebih akurat tepat pada target, dengan harapan meningkatkan tingkat kematian serangan dan mengurangi risiko terhadap orang yang tidak menjadi target. Hal ini dijelaskan dalam pernyataan IDF.
Iron Sting dirancang untuk menyerang target dengan presisi, baik di daerah terbuka maupun perkotaan, sekaligus mengurangi kerusakan tambahan dan cedera pada non-kombatan. Penggunaan sistem ini akan merevolusi peperangan darat dan memberikan batalyon daya tembak yang organik, akurat, dan efektif.
Lebih dari 10 bom pertama yang fatal ditembakkan di sekitar wilayah Gaza dan sektor utara, sesuai dengan pernyataan tambahan dari IDF. Tentara Israel menggunakan bom ini untuk menyerang Hamas.
Video yang menunjukkan penggunaan bom “Steel Sting” telah dirilis oleh IDF. “Kami menggunakan bom ini untuk pertama kalinya pada awal perang,” kata seorang kapten di unit komando Magellan, sesuai dengan pernyataan IDF. “Bom ini memungkinkan kami untuk menetralisir ancaman dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis bom lainnya. Kami hanya menembak dengan harapan bisa mengenai sasaran dan kami tahu bahwa kami telah menghilangkan ancaman,” katanya.
Sumber: Republika