Peraturan Darurat Disepakati di Israel untuk Menutup Aljazirah Media di Negara tersebut

by -140 Views

Pemerintah Israel telah menyetujui peraturan darurat yang salah satu tujuannya adalah menutup jaringan media Aljazirah di negara tersebut. Aljazirah sering kali membuat laporan yang mengkritik kebijakan okupasi dan agresi Israel terhadap Palestina.

Pada Jumat (20/10/2023), beberapa media Israel seperti i24 News dan Times of Israel melaporkan bahwa Pemerintah Israel telah menyetujui peraturan darurat yang akan menutup lembaga penyiaran yang dianggap melanggar “keamanan negara”. Menurut Menteri Komunikasi Israel Shlomi Karhi, saat ini Israel sedang berperang di darat, udara, laut, dan diplomasi publik.

Sebelum diterapkan, larangan terhadap jaringan media atau lembaga penyiaran tertentu membutuhkan persetujuan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Gallant diperkirakan akan ikut menandatangani peraturan darurat yang memberi wewenang pada pemerintah untuk menutup media.

Meskipun bersifat sementara, larangan tersebut dapat diperpanjang setiap 30 hari. Sebelumnya, Middle East Eye melaporkan bahwa Jaksa Agung Israel Gali Baharav-Miara dan Menteri Komunikasi Israel Shlomo Karhi telah mencapai kesepakatan pada Selasa (17/10/2023) mengenai kata-kata dalam peraturan darurat untuk mengakhiri operasi Aljazirah di negara tersebut.

Karhi sebelumnya merupakan orang yang mengusulkan peraturan darurat untuk memungkinkan polisi menangkap warga dan jurnalis jika mereka mempublikasikan konten yang dianggap merusak “moral nasional”. Usulan ini diajukan ketika Israel masih terus melakukan serangan terhadap Jalur Gaza.

Berdasarkan usulan Karhi, pembatasan tersebut dapat diterapkan pada publikasi yang telah digunakan sebagai “basis propaganda musuh”. Rumah warga dan jurnalis dapat digeledah jika mereka menyampaikan pidato yang dianggap tidak diinginkan oleh pemerintah. Mereka juga dapat ditahan dan harta bendanya disita jika dinyatakan bersalah.

Pada Minggu (15/10/2023) lalu, Karhi secara terbuka menyatakan bahwa dia sedang mencari kemungkinan untuk menutup kantor media Aljazirah. Dia menuduh Aljazirah telah melakukan hasutan pro-Hamas dan mengekspos tentara Israel terhadap potensi serangan dari Gaza.

Pemerintah Israel telah berkali-kali mengkritik liputan Aljazirah tentang perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. Aljazirah adalah salah satu dari sedikit saluran media global yang berada secara fisik di Gaza dan Israel.

Israel telah melarang siapa pun keluar atau masuk Gaza yang sudah sepenuhnya terkepung. Israel juga memutus aliran air, listrik, dan makanan ke wilayah tersebut.

Karena situasi ini, liputan internasional mengenai agresi Israel di Jalur Gaza diambil oleh organisasi media yang memiliki jurnalis di lapangan. Aljazirah adalah salah satu media tersebut. Aljazirah belum mengeluarkan pernyataan mengenai upaya penutupan kantor mereka di Israel.