Paus Fransiskus kembali mengungkapkan keinginannya untuk menghentikan pertempuran di Jalur Gaza. Dia juga meminta pembebasan para sandera, namun tidak menyebutkan pihak yang bertanggung jawab untuk melakukannya. “Saya memohon kepada kalian untuk berhenti (berperang), atas nama Tuhan… gencatan senjata,” ujar Paus Fransiskus di Vatikan, sebelum doa Angelusnya pada hari Minggu (5/11/2023), dilaporkan oleh Vatican News.
Paus Fransiskus menyoroti jumlah korban jiwa anak-anak dalam perang di Gaza. Dia meminta kita untuk memikirkan nasib anak-anak yang terlibat dalam perang di Gaza, Ukraina, dan konflik lainnya. “Kita membunuh masa depan mereka dengan cara ini. Mari kita berdoa agar kita memiliki kekuatan untuk mengatakan cukup,” ucapnya.
Paus Fransiskus berharap segala kemungkinan untuk menghindari eskalasi konflik dapat diterapkan. Hal ini akan memungkinkan bantuan kemanusiaan untuk bisa dikirim ke Gaza tanpa hambatan. Menurut Paus, situasi kemanusiaan di Gaza saat ini sangat mengerikan.
Bulan lalu, Paus Fransiskus juga menyuarakan pembentukan koridor kemanusiaan untuk membantu warga di Jalur Gaza yang terkepung. Dia juga mengingatkan pentingnya menghormati hukum humaniter internasional.
Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi anak-anak dan lansia. Dia memohon agar anak-anak, lansia, perempuan, dan warga sipil lainnya tidak menjadi korban konflik.
Kantor berita Palestina, WAFA, melaporkan bahwa Israel telah melancarkan serangan udara yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Gaza pada malam Ahad lalu. Serangan Israel menargetkan rumah sakit Gaza dan berbagai lingkungan di sekitarnya.
Sejauh ini, lebih dari 9.700 warga Gaza telah tewas, dengan hampir 4.000 di antaranya adalah anak-anak, sejak Israel memulai serangan pada 7 Oktober 2023. Sementara itu, jumlah korban luka telah mencapai lebih dari 25 ribu orang. Lebih dari 1 juta warga Gaza juga terlantar dan mengungsi akibat agresi Israel.
Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s3oidq383/paus-fransiskus-memohon-gencatan-senjata-di-jalur-gaza)
