Menteri Keamanan sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, dilaporkan telah kembali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem pada hari Ahad (21/5/2023).
Ben Gvir mengungkapkan rencananya untuk membangun sinagog di kompleks tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran bagi umat Islam bahwa Israel berencana menghancurkan Masjid Al-Aqsa.
Pernyataan Ben Gvir ini tercatat dalam media Israel, Yedioth Ahronoth, pada hari Senin. Ben Gvir sering mengunjungi situs tersebut dan memperjuangkan hak orang Yahudi untuk beribadah di sana.
Kompleks Al-Aqsa, yang dikenal sebagai Haram al-Sharif dalam Islam, juga berisi Masjid Umar. Situs suci ketiga dalam Islam ini diawasi oleh Dewan Wakaf sejak Israel merebutnya pada Perang Enam Hari 1967.
Meskipun Israel telah menetapkan status quo yang mengizinkan orang Yahudi untuk mengunjungi lokasi tersebut namun tidak diizinkan untuk berdoa di sana, beberapa orang Yahudi nasionalis telah melanggar aturan ini dalam beberapa minggu terakhir.
Pada saat yang sama, sekelompok pemukim Israel di bawah perlindungan polisi Israel telah menerobos masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa dan melakukan tur provokatif di dalamnya.
Menteri Dalam Negeri Moshe Arbel dari partai ultra-Ortodoks Shas meminta kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menangani masalah ini dan menjaga status quo yang ada.
Perdana Menteri Netanyahu sendiri telah menegaskan bahwa tidak ada perubahan pada status quo tersebut meskipun aksi-aksi perusakan dan provokasi yang dilakukan oleh sebagian pihak di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Pada saat yang sama, polisi Israel juga memberlakukan pembatasan bagi jamaah Palestina yang ingin masuk ke masjid serta memperketat pengamanan di sekitar kompleks tersebut.
Sumber: Republika