Membuat Kejahatan Perang Israel Menjadi Viral di Media Sosial.

by -109 Views

Ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr. Ahed Abu Al Atta, mengatakan bahwa masyarakat termasuk mahasiswa dapat melakukan banyak hal dalam membantu perjuangan rakyat Palestina melawan penjajahan zionis Israel. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memviralkan kejahatan perang Israel agar seluruh dunia mengetahuinya.

Dr. Atta menyebut aksi memviralkan kejahatan perang Israel menjadi bagian dari membangun opini dunia bahwa tindakan Hamas merupakan langkah perjuangan dalam membebaskan negaranya dari penjajahan Israel. Selain itu, Dr. Atta juga menyerukan agar masyarakat melakukan aksi demonstrasi untuk mengirimkan pesan kepada para pengambil kebijakan dan dunia agar menghentikan perang dan penjajahan yang dilakukan Israel. Ia juga menyerukan agar masyarakat memboikot produk-produk yang ada kaitannya dengan Israel.

Dosen Prodi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah, Sumarno M.Si, menyebut serangan Badai Al Aqsha tidak berdiri sendiri. Insiden itu muncul dari penjajahan yang sudah lama terjadi sehingga terjadi perjuangan untuk kemerdekaan Palestina. Selama ini, agresi brutal tentara Israel telah melahirkan solidaritas internasional untuk bela Palestina. Aksi dukungan diwujudkan dalam berbagai bentuk seperti donasi ke berbagai lembaga terpercaya, demonstrasi, dan aksi di media sosial.

Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Jakarta, Mohammad Hadi, menyerukan agar serangan Israel kepada Palestina segera dihentikan. UMJ pun bergerak memberikan bantuan bagi pengungsi Palestina untuk dapat belajar di UMJ. Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi PKS, Ledia Hanifa Amalia, menjelaskan bahwa Indonesia telah melakukan berbagai dukungan terhadap Palestina sejak peristiwa 7 Oktober lalu. Indonesia ikut memberikan suara menyokong terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan penghentian perang dan membuka jalur bantuan kemanusiaan. Ledia mengajak masyarakat agar mendorong Pemerintah untuk terus aktif bersuara di dunia internasional mendesak dibukanya jalur-jalur pengiriman bantuan kemanusiaan.

Sumber: Republika