121 Orang Meninggal Akibat Tertindih dalam Acara Festival Keagamaan Hindu di India

by -166 Views

BANDA ACEH – Acara pertemuan keagamaan di Kota Hathras, Negara Bagian Uttar Pradesh, India menimbulkan korban jiwa. Otoritas setempat melaporkan sedikitnya 121 orang tewas karena terinjak-injak. Sebagian besar korban tewas merupakan perempuan, dengan beberapa korban lainnya masih anak-anak. Mengutip AFP, Rabu (3/7/2024), laporan kepolisian menyebut ada lebih dari 250 ribu orang yang menghadiri festival keagamaan yang digelar pada Selasa (2/7/2024). Angka itu mencapai tiga kali lipat dari jumlah 80.000 orang yang diizinkan oleh otoritas setempat terhadap penyelenggara. Pusat penanggulangan bencana negara bagian Uttar Pradesh, Kantor Komisioner Bantuan, telah merilis daftar korban tewas yang disebut mencapai 121 korban. Otoritas setempat melaporkan bahwa hampir seluruh korban tewas adalah perempuan, dengan tujuh korban tewas di antaranya masih anak-anak dan satu korban tewas lainnya berjenis kelamin laki-laki. Beberapa jam usai insiden itu terjadi, pakaian bekas dan sepatu yang hilang milik para korban berserakan di lokasi kejadian yang berlumpur. Sejumlah saksi mata menuturkan bahwa orang-orang berjatuhan dan saling menimpa satu sama lain ketika mereka terjatuh ke area lereng hingga masuk ke selokan yang tergenang air. “Semua orang -seluruh kerumunan, termasuk perempuan dan anak-anak- semuanya meninggalkan lokasi acara sekaligus,” tutur personel kepolisian setempat, Sheela Maurya (50), yang bertugas saat insiden desak-desakan terjadi. “Tidak ada cukup ruang, dan semua orang saling berjatuhan,” ucapnya. Maurya menyebut insiden mematikan itu terjadi saat seorang penceramah Hindu terkenal menyampaikan khutbah. Komisioner divisi kota Alirgh di negara bagian Uttar Pradesh, Chaitra V, awalnya mengatakan bahwa kepanikan massa dimulai ketika ‘para peserta keluar dari lokasi ketika badai debu membutakan penglihatan mereka, sehingga menyebabkan pergulatan’. Namun, Kepala Sekretaris Uttar Pradesh Manoj Kumar Singh mengatakan kepada wartawan setelah mengunjungi lokasi kejadian bahwa massa berebut untuk mendekati sang penceramah terkenal itu. Beberapa orang dilaporkan berusaha mengambil tanah dari jejak sang penceramah terkenal itu. “Saya diberitahu bahwa orang-orang berebut menyentuh kakinya (penceramah terkenal-red) dan mencoba untuk mengumpulkan tanah, dan terjadilah desak-desakan. Banyak orang terjatuh di selokan terdekat,” ucap Singh seperti dikutip Indian Express, Rabu. Orang-orang yang berdesak-desakan itu jatuh pingsan, lalu terjatuh dan terinjak-injak oleh kerumunan, tanpa bisa bergerak sedikitpun. Insiden mematikan tergolong sering terjadi di tempat-tempat ibadah atau festival keagamaan di India, yang biasanya dihadiri jutaan orang yang melakukan ziarah ke tempat-tempat suci.