Amerika Membantu Israel Membebaskan 4 Sandera di Nuseirat, 200 Warga Palestina Tewas

by -89 Views

Pemboman Israel terhadap sekolah di kamp Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis (6/6/2024).

JALUR GAZA — Militer Israel dengan dukungan AS menggelar operasi pembebasan sandera tawanan Hamas di Kamp Nuseirat. Operasi tersebut menewaskan lebih dari 200 warga Palestina.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Axios bahwa ‘jaringan’ AS di Israel telah mendukung upaya penyelamatan para tawanan warga Israel tersebut.

CNN melaporkan bahwa seorang pejabat AS menyebut jaringan Amerika yang terlibat adalah tim selama ini bertugas mendukung Israel sejak 7 Oktober dengan pengumpulan informasi. Tidak ada pasukan AS di lapangan, selama operasi hari Sabtu.

Pada Sabtu, tentara Israel menargetkan infrastruktur Hamas di daerah Nuseirat di utara kota Deir al-Balah. Operasi tersebut menimbulkan banyak korban jiwa.

Menurut kantor media pemerintah Palestina di Gaza jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza tengah mencapai sedikitnya 210 orang, dan 400 lainnya luka-luka.

Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi bahwa sejumlah besar warga Palestina yang tewas dan terluka telah tiba di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

“Penjajah telah memusnahkan kamp pengungsi Nuseirat. Warga sipil yang tidak bersalah dan tidak bersenjata dibom di rumah mereka. Saya belum pernah melihat hal seperti ini. Ini adalah bencana,” kata Nidal Abdo, warga setempat, kepada Middle East Eye.

Abdo menuturkan, ia datang dari kamp ke rumah sakit dengan berjalan kaki. Ia melihat anak-anak terbunuh saat melarikan diri dari kamp tersebut. “Nuseirat sedang dimusnahkan. Itu adalah neraka.”

Hamas mengeluarkan pernyataan pada hari Sabtu yang mengutuk keterlibatan AS dalam operasi tersebut.

“Partisipasi Amerika dalam operasi kriminal yang dilakukan hari ini membuktikan sekali lagi keterlibatan pemerintah Amerika, partisipasi penuh mereka dalam kejahatan perang yang dilakukan di Jalur Gaza, [dan] kepalsuan pernyataan mereka mengenai isu tersebut. Situasi kemanusiaan dan keprihatinannya terhadap kehidupan warga sipil.”

Nama empat sandera

Sumber: Republika