Prabowo Subianto Kilas Balik Kebersamaan dengan SBY, Tempati Paviliun Akmil hingga Digembleng Sarwo Edhie

by -78 Views

Jakarta – Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto membagikan kenangan dan persahabatannya dengan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sejak mereka bersekolah di Akademi Militer.

Cerita ini diungkapkan saat Prabowo hadir dalam acara silaturahmi dan berbuka puasa bersama Partai Demokrat di Hotel St Regis, Jakarta, Rabu (27/3).

Mereka berdua adalah satu angkatan di Akademi Militer, dan menurut Prabowo, SBY adalah sosok yang memahami dan mencintai demokrasi serta rakyat Indonesia.

“Presiden SBY telah memberikan contoh di tengah kesulitan dan krisis sebagai seorang Jenderal dan prajurit yang mencintai Pancasila dan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Prabowo bahkan mengakui bahwa SBY adalah taruna terbaik saat mereka muda.

“Saya juga begitu, kami satu angkatan dengan beliau, pada awalnya kami satu angkatan. Mengapa semua tertawa?” kata Prabowo sambil membalas tawa para hadirin.

“Pada awalnya kami satu angkatan, pada saat itu beliaulah yang selalu menjadi yang terbaik. Taruna terbaik. Perwira terbaik. Saya sendiri taruna nakal. Ternyata, memang perlu ada contoh yang baik dan yang nakal,” lanjutnya.

Selain itu, persahabatan mereka erat karena keduanya pernah menempati paviliun yang sama saat belajar di Akademi Militer.

“Ada satu kesamaan kami, kami pernah menempati paviliun yang sama, meskipun pada tahun yang berbeda. Paviliun di Akmil memiliki martabatnya sendiri. Mereka yang ingin menjadi presiden harus berusaha untuk tidur di paviliun,” kata Prabowo disambut tawa para hadirin.

Ternyata, Prabowo dan SBY juga dilatih dan dibimbing oleh Sarwo Edhie Wibowo.

“Ada lagi kesamaan antara saya dan Pak SBY, kami berdua sama-sama dilatih oleh tokoh-tokoh terbaik generasi kita, mereka adalah pahlawan kemerdekaan dan kami mendapatkan pembelajaran langsung dari mereka, dari Pak Sarwo Edhie Wibowo,” ungkap Prabowo.

Oleh karena itu, keduanya terlatih menjadi pribadi yang kuat dan siap berjuang atas dasar pembelajaran yang mereka terima dari para senior.

“Itulah yang membuat kami kuat, saya berjuang untuk menjadi kokoh, dan dalam perjalanan saya banyak belajar dari banyak senior,” tutupnya. (SENOPATI)

Source link