Kondisi di Izbat Beit Hanoun, Gaza utara setelah serangan udara Israel pada 21 Oktober 2023 sangat mengkhawatirkan. Menurut Menteri Perumahan Palestina Mohammad Ziyara, hampir 200 ribu rumah telah hancur sepenuhnya atau mengalami kerusakan parah akibat pengeboman Israel. Selain itu, fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit, tempat ibadah, toko roti, stasiun pengisian air, pasar, sekolah, dan institusi layanan publik dan pendidikan juga ikut terkena dampak. Jalur Gaza yang hanya memiliki luas 365 kilometer persegi dan dihuni oleh 2,3 juta orang, mengalami kerusakan pada 45 persen perumahan di kantong pemukiman tersebut.
Diperkirakan sekitar 1,4 juta warga Gaza harus mengungsi akibat serangan ini. Mereka berlindung di sekitar 150 tempat penampungan darurat yang didirikan oleh PBB. Selain itu, blokade total Israel terhadap bahan bakar yang masuk ke Gaza juga berdampak serius pada fungsi-fungsi penting di rumah sakit. Sekitar 130 bayi prematur di inkubator, 1.000 pasien dialisis ginjal, dan petugas ambulans di garis depan terancam nyawa mereka karena sulitnya mendapatkan bahan bakar.
Sejak tahun 2007, Israel telah mempertahankan kontrol yang ketat atas wilayah udara, perairan, serta pergerakan barang dan orang yang masuk dan keluar dari Gaza. Artikel ini disadur dari Republika.
