Israel Ragu Mengenai Data Kematian Warga Palestina di Jalur Gaza Setelah AS

by -159 Views

Pemerintah Israel mempertanyakan akurasi jumlah kematian warga Palestina yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Gaza sebagai akibat dari agresi mereka terhadap wilayah tersebut. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sebelumnya juga telah menyuarakan keraguannya terhadap data korban di Gaza.

Dalam wawancara eksklusif dengan Al Arabiya, juru bicara perdana menteri Israel untuk media Arab, Ofir Gendelman, meminta media Arab dan Barat untuk tidak dengan mudah mempercayai angka-angka yang dirilis oleh Hamas. Ia menyatakan bahwa data tersebut berasal dari Kementerian Kesehatan yang menerima perintah dari Kementerian Informasi Hamas dan jubir teroris Hamas. Menurutnya, tidak ada data independen yang dapat dipercaya.

Ketika ditanya apakah ia mempercayai jumlah korban tewas yang dipublikasikan oleh organisasi internasional atau PBB, Gendelman mengatakan bahwa semua organisasi di Gaza tunduk pada perintah Hamas. Ia mengatakan bahwa organisasi-organisasi tersebut takut pada Hamas dan bahkan dalam beberapa kasus, tim medis yang merawat korban adalah warga Palestina yang tergabung dalam Hamas.

Dalam wawancara tersebut, Al Arabiya juga melaporkan bahwa Kementerian Kesehatan Gaza telah merilis dokumen berisi daftar nama warga Gaza yang tewas akibat serangan Israel. Namun, Gendelman meragukan keabsahan daftar tersebut dan mempertanyakan di mana mayat-mayat korban tersebut dan apa buktinya. Menurutnya, daftar namanya saja tidak membuktikan bahwa mereka dibunuh.

Gendelman juga menuduh Hamas terus-menerus berbohong dan mengarang fakta untuk mendukung ceritanya. Ketika ditanya tentang penolakan Israel atas klaim bahwa 1.400 orang tewas di Israel akibat serangan Hamas, ia mengatakan bahwa Hamas berbohong dan menciptakan kisah palsu.

Ketika diberitahu bahwa Otoritas Palestina dan Hamas menuduh Israel melakukan hal yang sama, Gendelman menuding keduanya juga mengarang fakta dan mempertanyakan kredibilitas mereka. Ia mengatakan bahwa Otoritas Palestina tidak memiliki kredibilitas dan bahwa Hamas membesar-besarkan jumlah korban serta mengklaim bahwa semua korban adalah warga sipil yang tidak bersalah.

Demikianlah artikel ini yang diambil dari sumber Reuters.