Fondasi Pembangunan #1: Ekonomi Untuk Rakyat Indonesia (Menghentikan Kekayaan Kita ke Luar Negeri)

by -88 Views

Penyakit paling mendesak bagi ekonomi Indonesia saat ini adalah aliran keluar kekayaan nasional dari wilayah Indonesia. Terlalu banyak kekayaan ekonomi Indonesia yang disimpan dan dimanfaatkan di luar negeri. Uang bagi suatu negara, sama seperti darah bagi suatu bangsa. Saat ini, tubuh bangsa Indonesia berdarah, dan ternyata berdarahnya sudah puluhan tahun. Jika kita hitung sejak zaman penjajahan, maka sudah ratusan tahun ekonomi kita berdarah. Kekayaan Indonesia tidak tinggal di Indonesia. Ini artinya, seluruh bangsa Indonesia, saat ini sedang bekerja keras untuk memperkaya bangsa lain.

Ada beberapa indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk melihat bagaimana kekayaan Indonesia mengalir ke luar negeri. Yang pertama, adalah neraca perdagangan negara kita, terutama kepemilikan dari perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor. Yang kedua, adalah data simpanan di bank-bank luar negeri yang merupakan milik pengusaha dan perusahaan Indonesia, serta perusahaan asing yang mengambil untung di Indonesia dan menempatkan keuntungannya di luar negeri.

Berdasarkan data neraca ekspor-impor Indonesia dari tahun 1997 hingga 2014, selama 17 tahun, total nilai ekspor kita mencapai angka USD 1,9 triliun dan mengalami surplus atau keuntungan perdagangan. Namun, angka ini dapat keliru sebesar 20-40% karena terdapat kesalahan dalam pembukuan nilai dan volume ekspor. Selain itu, banyak uang hasil keuntungan kita tidak tinggal di dalam negeri. Pada tahun 2016 saja, ada estimasi bahwa terdapat Rp. 11.400 triliun uang milik pengusaha dan perusahaan Indonesia yang parkir di luar negeri.

Selain itu, sebagian besar keuntungan ekspor Indonesia masuk ke perusahaan-perusahaan asing dengan rekening di luar negeri. Perusahaan-perusahaan ini menjual hasil alam Indonesia tetapi ketika mereka mendapatkan untung, mereka tidak menyimpan keuntungan mereka di Indonesia. Selain itu, ada juga pengusaha-pengusaha Indonesia yang melakukan usaha ekspor, dan melakukan usaha di Indonesia, yang setelah untung, malah ikut menyimpan dan memindahkan sebagian keuntungan mereka ke luar negeri.

Indikator lain yang menunjukkan mengalirnya kekayaan kita ke luar negeri adalah jumlah simpanan di bank-bank luar negeri yang milik orang Indonesia. Menurut Kementerian Keuangan, pada akhir 2016 ada Rp. 11.000 triliun kekayaan orang Indonesia yang disimpan di bank-bank di luar negeri.

Adanya aliran kekayaan nasional yang keluar dari Indonesia juga terlihat dari besarnya aset bank-bank di negeri tetangga, seperti di Singapura, yang jauh lebih besar dibandingkan dengan bank-bank terbesar Indonesia. Total jumlah aset di tiga bank terbesar Indonesia hanya 23% dari yang dikuasai oleh tiga bank terbesar Indonesia, meskipun ekonomi Indonesia 3 kali lebih besar dari Singapura. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Reuters, setidaknya USD 200 miliar yang disimpan di bank-bank Singapura adalah milik orang Indonesia.

Mengalirnya kekayaan nasional dalam jumlah yang keterlaluan ini merupakan masalah sistemik yang perlu dihadapi. Kita harus menyadari dan mengatasi penyakit ekonomi ini untuk membangun Indonesia menjadi negara yang lebih kuat dan mandiri.

Source link