Prediksi Pertempuran Paling Sengit Sejak PD II Terjadi dengan Serangan Darat di Gaza

by -113 Views

Operasi darat Israel di Jalur Gaza diproyeksikan akan menciptakan pertempuran jalanan paling sengit sejak Perang Dunia II, menurut laporan New York Times. Operasi tersebut diperkirakan akan berlangsung selama beberapa bulan bahkan bertahun-tahun. Selain itu, pertempuran ini juga berpotensi untuk mengakibatkan penyebaran konflik ke Lebanon dan Iran.

Menurut New York Times, AS juga diprediksi akan meningkatkan pertempuran dengan melakukan serangan ke Irak. Kondisi yang tidak stabil di Timur Tengah diprediksi akan mendorong keterlibatan AS dan meningkatkan permintaan senjata.

“Ini akan menjadi situasi yang buruk. Kota-kota akan menjadi area pertempuran – hal ini akan membuat segalanya menjadi jauh lebih sulit,” kata Letnan Kolonel Thomas Arnold, seorang ahli strategi militer AS.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa operasi darat di Gaza berpotensi menyebar konflik ke Lebanon dan Iran. Peperangan ini kemungkinan besar akan terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk, yang akan mengakibatkan banyak korban sipil.

Sebelumnya, jurnalis Amerika yang pernah meraih Hadiah Pulitzer, Seymour Hersh, mengatakan bahwa Israel memiliki niat untuk mengubah Kota Gaza menjadi Hiroshima, namun tanpa penggunaan senjata nuklir. Ia menjelaskan bahwa pasukan Israel dapat menggunakan bom-bom berpemandu buatan Amerika yang memiliki kemampuan menembus hingga kedalaman 30-50 meter sebelum meledak.

Perwakilan Tetap Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mengatakan dalam sebuah debat terbuka di Dewan Keamanan PBB bahwa Israel berisiko memprovokasi konflik yang lebih luas dengan melakukan aksi kekerasan di Jalur Gaza. Serangan darat Israel di Gaza kemungkinan akan menyeret beberapa negara seperti Lebanon dan Iran.

Pada tanggal 7 Oktober, ketegangan meningkat di Gaza Palestina ketika militan Palestina yang berbasis di Gaza, Hamas, melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel Selatan dari Jalur Gaza. Serangan ini dilakukan sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem.

Sebagai balasan, Israel memberlakukan blokade total terhadap Jalur Gaza dan melancarkan serangan udara ke daerah kantong tersebut serta beberapa bagian Lebanon dan Suriah. Bentrokan juga terjadi di Tepi Barat hingga wilayah Sungai Yordan.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah warga Palestina yang tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza sejak eskalasi konflik di Timur Tengah dimulai telah mencapai lebih dari 5.000 orang dan lebih dari 15.000 orang terluka.

Dalam 24 jam terakhir, sebanyak 436 warga Palestina termasuk 182 anak-anak menjadi korban penembakan. Jumlah orang yang hilang, yang kemungkinan terkubur di bawah reruntuhan bangunan yang hancur akibat pengeboman, mencapai 1.500 orang termasuk 830 anak-anak.

Sumber: Republika (https://internasional.republika.co.id/berita/s337gu335/serangan-darat-di-gaza-diprediksi-akan-ciptakan-pertempuran-paling-sengit-sejak-pd-ii)