Israel Mengklaim bahwa Hamas Memiliki Informasi yang Diperlukan untuk Menghasilkan Senjata Kimia

by -148 Views

Presiden Israel Isaac Herzog menuduh bahwa Hamas berencana menggunakan senjata yang mengandung sianida terhadap warga di negaranya. Herzog mengklaim bahwa Hamas memiliki informasi tentang cara membuat senjata kimia tersebut.

Dalam wawancara dengan Sky News yang ditayangkan pada tanggal 22 Oktober 2023, Herzog memperlihatkan isi dari drive USB yang ditemukan pada salah satu anggota Hamas yang tewas saat melakukan operasi infiltrasi ke Israel pada tanggal 7 Oktober 2023. Dia mengungkapkan bahwa dalam drive USB tersebut terdapat informasi rinci tentang cara membuat senjata kimia.

Menurut Herzog, informasi dalam drive USB tersebut diperoleh dan disalin dari kelompok Alqaeda. Dia mengatakan bahwa ini adalah materi resmi Alqaeda. Herzog juga menyatakan bahwa saat berhadapan dengan ISIS, Alqaeda, dan Hamas, inilah yang mereka hadapi. Dia menambahkan bahwa di dalam materi tersebut terdapat instruksi tentang cara membuat senjata kimia.

Hingga saat ini, Hamas belum memberikan tanggapan resmi mengenai klaim Herzog tersebut. Pada tanggal 22 Oktober lalu, Herzog juga bertemu dengan 80 perwakilan keluarga yang anggotanya diculik dan disandera oleh Hamas. Dia menyatakan bahwa mereka berada di sana untuk membantu, merangkul, memperkuat, mendukung, dan mencari solusi bersama.

Herzog menambahkan bahwa sebagai presiden Israel, dia berjanji untuk melakukan segalanya yang dia bisa untuk membawa pulang orang-orang yang dicintai oleh keluarga tersebut. Dia menekankan bahwa ini adalah tujuan utamanya.

Pada tanggal 7 Oktober 2023, saat melakukan operasi infiltrasi ke Israel, Hamas juga menculik sejumlah warga Israel. Meskipun belum ada angka yang terverifikasi, diperkirakan bahwa Hamas menyandera setidaknya 212 warga Israel.

Pekan lalu, Hamas membebaskan dua warga AS yang sebelumnya mereka tawan. Pembebasan tersebut dilakukan dengan alasan kemanusiaan sebagai respons atas upaya mediasi yang dilakukan oleh Qatar.

Pertempuran terbaru antara Israel dan Hamas pecah pada tanggal 7 Oktober 2023. Hingga saat ini, serangan Israel ke Jalur Gaza telah menyebabkan setidaknya 4.651 orang tewas, termasuk 1.756 anak-anak. Menurut PBB, agresi Israel juga telah menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza menjadi terlantar dan mengungsi. Sementara itu, serangan Hamas ke Israel telah menewaskan setidaknya 1.400 orang.

Sumber: Republika