Zhuge Liang, Strategist dan Negarawan

by -1131 Views

Oleh: Prabowo Subianto [diambil dari Buku 2 Kepemimpinan Militer: Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto]

“Zhuge Liang adalah orang yang rajin belajar, pintar, dan memiliki daya ingat yang sangat tajam sejak kecil. Karena kecerdasannya, ia dikenal sebagai salah satu dari 6 perdana menteri paling legendaris dalam sejarah Tiongkok Kuno.
Darinya saya belajar strategi pertempuran. Bagaimana ia memiliki strategi yaitu melepas sebuah kemenangan dengan tujuan untuk mendapatkan penyerahan diri yang sepenuhnya dari lawan yang lebih besar.”

Zhuge Liang lahir di Yinan County pada tahun 181 M. Ia dikenal sebagai ahli strategi paling cerdik dalam sejarah Tiongkok dari negara Shu Han, yang dipimpin oleh seorang raja bernama Liu Bei. Ia merupakan salah satu tokoh utama di balik berdirinya Tiga Kerajaan. Ia juga dikenal sebagai “Sleeping Dragon” atau Naga Tidur.

Hal-hal yang saya kagumi dari Zhuge Liang adalah meskipun cerdas dalam hal siasat dan muslihat, beliau bukanlah seorang yang ambisius akan kekuasaan. Ia mengikuti Liu Bei setelah Liu Bei dan kedua adik angkatnya membuat tiga kunjungan untuk menjemputnya menjadi ahli strategi negeri Shu. Zhuge Liang terharu dengan keikhlasan dan kemurnian hati Liu Bei yang menangis karena mengenang nasib rakyat pada zaman perang, maka ia menghambakan diri kepada Liu Bei.

Salah satu yang menonjol dari Zhuge Liang adalah strategi pertempuran yang cemerlang. Sebagai contoh, ia pernah melakukan penyerangan ke selatan dan utara sebagai upaya memulihkan kembali Dinasti Han.

Zhuge Liang melakukan penyerangan ke selatan dengan menaklukkan Nanzhong yang dihuni oleh suku Nanman di selatan Shu Han. Zhuge Liang melakukan beberapa kali penyerangan ke selatan, dan berhasil menangkap pemimpin Nanzhong yang bernama Meng Huo.

Zhuge Liang memiliki strategi yaitu selalu melepas Meng Huo dengan tujuan untuk mendapatkan penyerahan diri yang sepenuhnya dari Meng Huo. Strategi ini ternyata berhasil dan Meng Huo pada akhirnya menyerah tunduk pada Zhuge Liang. Meng Huo kemudian dijadikan Gubernur di wilayah selatan tersebut.

Apa yang bisa kita pelajari dari pendekatan Zhuge Liang terhadap perang? Kita bisa pelajari bahwa dia bisa menegosiasikan penyerahan diri lawannya. Ia akan membiarkan lawan tetap berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Zhuge Liang selalu berusaha untuk menang dengan siasat dan bukan dengan kekerasan. Dia terkenal karena perhitungan ilmiahnya. Dia akan selalu memperhitungkan cuaca, iklim, medan, dan dia selalu menggunakan kecerdasan dan ilmu intelijen yang baik. Dia punya mata-mata di mana-mana. Zhuge Liang mungkin adalah lambang seseorang yang sangat menguasai seni perang dan mungkin merupakan salah satu panutan bagi Sun Tzu.