Pengemudi ojek daring mencari tempat berteduh di trotoar Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, pada hari Rabu (18/10/2023).
LONDON—Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) pada hari Kamis (30/11/2023) menyatakan bahwa tahun 2023 kemungkinan akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah. Menurut lembaga tersebut, tindakan yang cepat diperlukan untuk mengatasi perubahan iklim.
WMO mengeluarkan peringatan bahwa bencana banjir, kebakaran hutan, pencairan gletser, dan gelombang panas akan menjadi lebih umum dan intens di masa depan. Mereka juga menambahkan bahwa suhu rata-rata global pada tahun 2023 telah meningkat sekitar 1,4 derajat Celsius dibandingkan dengan masa pra-industri.
Suhu global saat ini hanya 0,1 derajat di bawah batas 1,5 derajat Celsius yang ditetapkan oleh Perjanjian Iklim Paris pada 2015. Perjanjian tersebut bertujuan untuk mencegah kenaikan suhu global melebihi 1,5 derajat Celsius pada akhir abad ini.
WMO juga menyebutkan bahwa tingkat karbon dioksida di atmosfer telah melonjak hingga 50 persen di atas level yang pernah tercatat pada era pra-industri. Mereka memperingatkan bahwa suhu akan terus naik dalam bertahun-tahun ke depan, bahkan jika langkah-langkah pengurangan emisi drastis diterapkan. Mereka juga menyoroti bahwa periode 2015 hingga 2023 merupakan periode paling hangat yang pernah tercatat.
Meskipun data yang ada hanya mencakup hingga bulan Oktober, WMO menegaskan bahwa dua bulan terakhir tahun ini tidak cukup untuk mencegah 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah. (Sumber: Antara)
Sumber: Republika
