Israel menggunakan perawat palsu untuk merancang aksi pembunuhan bayi-bayi di RS Al Shifa

by -111 Views

Di Gaza, seorang anak tewas setiap 10 menit akibat serangan militer Israel. Israel tahu bahwa mereka bisa kehilangan dukungan internasional karena pembantaian terus berlanjut.

Karena itu, mereka beralih ke propaganda disinformasi di media sosial, seperti membuat pernyataan palsu perawat gadungan di Gaza untuk mengaburkan informasi kematian bayi di RS Gaza. Propaganda dengan cara menyebarkan informasi palsu di media sosial beberapa kali terungkap ceroboh, namun sering kali cukup efektif.

Pada 11 November, akun resmi berbahasa Arab yang dikelola oleh Kementerian Luar Negeri Israel mengunggah video seorang perawat, yang tampak gelisah, berbicara tentang Hamas yang menyerbu dan mengambil Rumah Sakit al-Shifa serta semua bahan bakar dan pasokan medis yang dibutuhkan, termasuk morfin.

Perawat tersebut mengklaim bahwa karena Hamas telah mencuri morfin, dia tidak dapat menggunakannya untuk seorang anak berusia lima tahun yang mengalami patah tulang.

Video ini disebarkan ribuan kali dan diduga palsu. Suara bom juga terdengar dalam video tersebut.

Suara bom itu akhirnya terbukti palsu oleh jurnalis Marc Owen Jones, dan ketiga anggota staf Doctors Without Borders yang bekerja di Rumah Sakit al-Shifa juga tidak mengenalinya.

Aktivis Palestina juga mencatat bahwa aksen wanita tersebut tidak sesuai dengan dialek Palestine. Perawat itu berbicara dengan aksen non-Palestina, dan dialognya sangat mirip dengan apa yang dikatakan militer Israel tentang Hamas mencuri bahan bakar dari rumah sakit.

Semua itu menambah kecurigaan, termasuk penempatan logo Kementerian Kesehatan Palestina, efek suara bom, serta penampilan perawat yang tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Sumber: Republika