Lewis Hamilton baru-baru ini menjadi headline dengan pengumuman perekrutan untuk tim Ferrari dalam Formula 1 tahun 2025. Penggemar dan pakar dunia motorsport menaruh perhatian khusus pada kinerja Hamilton yang belum maksimal dalam beberapa balapan terakhir. Meskipun memiliki pengalaman besar dengan tim McLaren dan Mercedes, Hamilton masih kesulitan beradaptasi dengan mobil dan dinamika tim Ferrari.
Banyak yang berspekulasi bahwa kinerja Hamilton yang menurun disebabkan oleh banyak proyek di luar lintasan yang dia lakukan. Mulai dari restoran vegan Neat Burger, tim X44 di Extreme E, hingga keterlibatannya dengan grup kepemilikan NFL Denver Broncos, semua mungkin memecah perhatiannya. Namun, Hamilton dengan tegas membantah gagasan ini, menekankan pentingnya menciptakan keseimbangan dalam hidupnya.
Selain fokus pada karier balapannya, Hamilton juga aktif dalam berbagai proyek sosial, termasuk yayasan Mission 44 yang didirikannya untuk meningkatkan pendidikan dan kesempatan di sekolah-sekolah. Dalam wawancara dengan Ferrari Magazine, Hamilton menceritakan bagaimana pengalaman bertemu Nelson Mandela memberinya inspirasi untuk terus berjuang demi perubahan positif di dunia. Menurut Hamilton, menjalani hidup dengan niat yang baik adalah kuncinya dalam meraih kesuksesan.
Meskipun mungkin masih kesulitan dalam mencapai performa terbaiknya di Ferrari, Lewis Hamilton tetap menjadi figur yang dihormati dalam dunia olahraga dan sosial. Dengan komitmen dan dedikasinya untuk menciptakan dampak positif, Hamilton mungkin belum menyerah dalam mengejar kejayaan di lintasan balap Formula 1.
