Harga Bitcoin (BTC) menunjukkan sinyal kuat untuk mengalami kenaikan signifikan pada 1 Mei 2025. Aset kripto terbesar di dunia ini tampak berusaha menembus level penting di angka USD $95.000. Kenaikan terjadi di tengah meningkatnya optimisme pasar terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat, khususnya terkait potensi pelonggaran suku bunga acuan oleh bank sentral negara tersebut. Data terbaru dari CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa peluang Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga pada pertemuan berikutnya pada 18 Juni mendatang, kini mencapai 60%. Lonjakan kecil dalam ekspektasi pasar ini menjadi salah satu pendorong utama sentimen positif terhadap aset berisiko seperti Bitcoin.
Kombinasi antara prospek pelonggaran kebijakan moneter dan meningkatnya minat investor terhadap aset digital dinilai menjadi faktor pendorong harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir. Pasar kripto kian sensitif terhadap kebijakan suku bunga The Fed, mengingat suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik investasi di sektor aset berisiko. Para analis memperkirakan bahwa jika peluang penurunan suku bunga terus meningkat, potensi Bitcoin untuk menembus level tertinggi baru semakin terbuka lebar. Meski demikian, beberapa pihak mengingatkan adanya potensi volatilitas yang tetap harus diwaspadai. Investor diingatkan untuk tetap berhati-hati dan memantau perkembangan pasar secara cermat dalam beberapa pekan ke depan.
Data terbaru mengenai produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat menunjukkan hasil yang mengecewakan, dengan kontraksi ekonomi sebesar -0,3% pada kuartal terakhir. Hasil ini jauh lebih buruk dibandingkan proyeksi pasar yang sebelumnya memperkirakan pertumbuhan positif sebesar 0,3%. Prospek pelonggaran kebijakan moneter ini memberikan tekanan pada imbal hasil aset tradisional seperti obligasi, namun membuka ruang bagi investasi di instrumen berisiko seperti pasar kripto. Bitcoin ikut menikmati aliran dana ini, dengan harga BTC kembali menguat setelah melemah pasca pengumuman data PDB tersebut. Secara teknikal, pergerakan Bitcoin menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang cukup solid, dengan target jangka pendek berfokus pada level resistensi penting di sekitar $95.000.
Namun, para pelaku pasar juga diingatkan untuk mewaspadai kemungkinan konsolidasi atau koreksi harga jika Bitcoin gagal menembus area resistensi tersebut. Fluktuasi harga yang tinggi masih menjadi karakteristik utama pasar kripto, sehingga keputusan investasi perlu disertai manajemen risiko yang matang. Dengan dinamika pasar yang terus berkembang, investor diimbau untuk mencermati baik data fundamental maupun indikator teknikal guna mengambil keputusan yang lebih bijak dalam menghadapi pergerakan harga berikutnya.
Pergerakan harga Bitcoin dan Aset kripto lainnya, Saham Amerika Serikat, dan Emas Digital saat ini bisa kamu cek di aplikasi Nanovest. Nanovest adalah platform digital marketplace berbasis aplikasi yang mempermudah akses para pengguna untuk memperdagangkan aset digital seperti saham global, aset kripto, dan emas digital. Nanovest secara resmi telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) sebagai calon pedagang fisik aset kripto. Informasi lebih lanjut silahkan kunjungi web kami di www.nanovest.io.