Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) menggelar aksi demonstrasi di Kantor Pusat PT. Pabrik Kertas Indonesia (Pakerin), Jalan Kertopaten No. 3, Surabaya, untuk menuntut berbagai hal. Mereka menuntut dibukanya kembali operasional perusahaan, pembayaran penuh Tunjangan Hari Raya (THR) 2025, serta pelunasan kekurangan upah dan hak-hak normatif yang belum dipenuhi. Aksi ini dipicu oleh surat terbuka yang mengatasnamakan ST yang mengklaim masih menjabat sebagai Direktur PT. Pakerin dan menjanjikan pembayaran seluruh hak pekerja. Dari penelusuran resmi, ST tidak lagi memiliki kedudukan di perusahaan. Dialog antara FSPMI dengan kuasa hukum perusahaan mengungkapkan bahwa dana perusahaan tertahan di BPR Prima Master Bank, diduga dipicu oleh surat keberatan dari ST dan adiknya, HS. Situasi sempat mereda setelah penjelasan resmi dari manajemen, namun kembali memanas usai provokasi dari James Tirtowijoyo Young. Aksi pun meluas, termasuk ke kediaman Direktur Utama David S. Kurniawan. Manajemen menegaskan bahwa semua hak karyawan akan dipenuhi berdasarkan hukum yang berlaku, bukan janji dari pihak yang tidak memiliki wewenang. Selain itu, manajemen juga menyatakan akan menempuh langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menghambat operasional dan pencairan dana, serta desakan kepada BPR Prima Master Bank untuk bertindak profesional.
