Paus Fransiskus, atau Jorge Mario Bergoglio, meninggal dunia hanya satu hari setelah merayakan Paskah di Lapangan Vatikan. Berita tersebut mengejutkan banyak orang karena Paus Argentina ini masih dalam masa pemulihan dari infeksi pernapasan yang cukup serius. Meninggalnya Paus Fransiskus menandai berakhirnya masa kepemimpinan selama 12 tahun di Gereja Katolik, sesuatu yang amat langka karena sebelumnya tidak ada Paus yang menjabat lebih dari satu tahun tanpa melihat Ferrari memenangi balapan Formula 1.
Sejak era Paus Pius XII pada tahun 1950, setiap Paus yang menjabat memiliki korelasi dengan keberhasilan Ferrari di F1. Bahkan saat Paus Yohanes Paulus II mengalami kematiannya pada 2005, Ferrari kembali mendominasi di lintasan Le Mans pada 2023 dan 2024. Namun, selama masa kepemimpinan Paus Fransiskus, Ferrari harus menghadapi masa paceklik gelar yang telah berlangsung selama 16-17 tahun.
Kepemimpinan Paus selalu menjadi pembicaraan menarik sejak era Paus Pius XII di F1. Dari Alberto Ascari hingga Kimi Raikkonen, setiap Paus memiliki peran dalam kemenangan Ferrari. Kini, pertanyaan muncul tentang siapa yang akan menjadi Paus berikutnya dan apakah dia akan melihat kembalinya Ferrari ke podium juara di F1. Semua ini adalah bagian dari sejarah unik yang melibatkan Gereja Katolik dan balapan mobil kelas dunia.
